REPUBLIKA.CO.ID, KULON PROGO - Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, memastikan 17 objek wisata yang dikelola pemerintah kabupaten dan kelompok pelaku wisata yang sudah diuji coba secara terbatas menerapkan protokol kesehatan bidang pariwisata secara ketat.
Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo Joko Mursito mengatakan di Kulon Progo ada Gerakan Sambanggo (sambang Kulon Progo) untuk menyentuh pariwisata melalui budaya ramah dan santun.
"Gerakan ini juga diberlakukan penerapan kesadaran bermasker, cuci tangan dan jaga jarak agar menjadi kebiasaan/ tradisi yang melekat di masyarakat diterapkan di objek wisata. Artinya, objek wisata yang diuji coba menerapkan protokol kesehatan secara ketat," kata Joko Mursito, Sabtu (22/8).
Adapun objek wisata yang dikelola pemkab dan direkomendasikan untuk wisatawan adalah Trisik, Glagah, Congot, Sermo, Kiskendo, Nglinggo, Tritis dan Suroloyo. Kemudian objek wisata yang dikelola pelaku wisata berbasis masyarakat, yakni Pule Payung, Singai Mudal, Dolan Ndeso, Kedung Pedut, Kalibiru, Taman Bendung Kamijoro, Gunung Kuniran, Taman Bambu Air Sermo, dan Mangrove Pasir Kadilangu.
Kemudian, objek wisata yang sudah diverifikasi tapi belum direkomendasikan, yakni Kedung Banteng, Grojogan sewu dan Kembang Soka.
"Kami bersama pelaku wisata bersepakat, setiap Senin, seluruh objek wisata ditutup untuk umum. Saat ditutup ini, digunakan untuk bersih-bersih dan disemprot disinfektan," katanya.
Joko Mursito mengatakan kunjungan wisatawan saat Libur Tahun Baru Hijriah di objek wisata yang ada di Kulon Progo sangat tinggi. Hal ini terlihat pada Kamis, 20 Agustus lalu. Di Pantai Glagah ada 2.791 pengujung, Sermo ada 700 pengunjung, Congot ada 460 pengunjung.
Selanjutnya, Nglinggo ada 538 pengunjung, Tritis ada 110 pengunjung, Menoreh barat ada 243, Suroloyo ada 1.867 pengunjung, dan Kiskendo ada 45 pengunjung.
"Kunjungan wisatawan akan meningkat hari ini dan Minggu. Namun kami tidak mau mentarget jumlah kunjungan wisatawan, kami hanya berharap wisatawan mematuhi protokol kesehatan," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika