REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA -- Kebakaran hutan terjadi di Kalifornia Tengah dan Utara selama sepekan terakhir hingga Jumat (21/8) waktu setempat. Ratusan titik kebakaran telah menewaskan enam orang. Kebakaran ini dipicu oleh badai petir yang menerjang kawasan hutan tersebut.
Ini merupakan kebakaran terbesar dalam sejarah negara bagian dan mengancam kota-kota kecil di jalur kebakaran. Kebakaran telah menghitamkan awan di area dari negara bagian Rhode Island di AS dan menghancurkan lebih dari 500 rumah dan bangunan lainnya. Selain korban jiwa, 43 petugas pemadam kebakaran dan warga sipil terluka.
Gubernur Kalifornia Gavin Newsom mengatakan, para kru tengah memerangi 560 kebakaran di seluruh negara bagian. Menurutnya, penyebab kebakaran dipicu oleh badai petir.
"Kami tidak naif tentang betapa mematikan momen ini dan mengapa penting bahwa Anda mengindahkan perintah evakuasi dan Anda menanggapinya dengan serius," kata Newsom kepada warga Kalifornia dalam jumpa pers.
Negara bagian Kalifornia telah dilanda badai petir kering terburuk dalam hampir dua dekade. Hampir 12 ribu petir di sini telah mengirimkan api yang berkobar melalui tanah yang dibiarkan kering oleh gelombang panas baru-baru ini. Sekitar 175 ribu orang telah diperintahkan meninggalkan rumah mereka.
Di Santa Cruz, sebuah kota berpenduduk sekitar 65 ribu orang di pantai tengah Kalifornia, penduduk diberitahu untuk mempersiapkan bekal mereka saat buldoser memotong jalur api dan api datang dalam jarak satu mil dari kampus Universitas California Santa Cruz.
Rekaman video yang diposting di media sosial menunjukkan pohon Redwood raksasa, beberapa berusia lebih dari 2.000 tahun, berdiri tanpa cedera di antara reruntuhan bangunan yang terbakar di dalam dan sekitar Taman Negara Bagian Big Basin Redwoods.
Kompleks kebakaran di timur Palo Alto dan satu lagi di negara anggur di selatan Sacramento adalah kebakaran hutan terbesar ketujuh dan kesepuluh dalam sejarah negara bagian, masing-masing, menurut CalFire, dan badan tersebut memperingatkan bahwa lebih banyak badai petir kering diperkirakan terjadi pada awal pekan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika