Sabtu 22 Aug 2020 22:31 WIB

PSG Telah Habiskan Rp 19 Triliun demi Trofi Liga Champions

PSG tinggal mengalahkan Bayern Muenchen untuk mewujudkan ambisi.

Presiden PSG, Nasser Al Khelaïfi
Foto: EPA/Sebastien Nogier
Presiden PSG, Nasser Al Khelaïfi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemilik klub Paris Saint Germain, Qatar Sports Investments telah menghabiskan lebih dari 1 miliar poundsterling atau Rp 19 triliun untuk menggapai ambisi mereka meraih trofi Liga Champions. Berhasil tidaknya investasi raksasa itu akan diketahui setelah final Liga Champions melawan Bayern Muenchen pada Senin (24/8) dini hari WIB.

Langkah PSG mengucurkan uang membangun tim impian dimulai dengan penandatanganan senilai 37 juta poundsterling untuk Javier Pastore dari Napoli. Puncaknya, PSG mengeluarkan 200 juta poundsterling untuk mengamankan Neymar dari Barcelona dan 130 juta poundsterling untuk menarik Kylian Mbappe dari AS Monaco.

Baca Juga

Di antara itu, PSG juga menarik pemain bintang sekelas Zlatan Ibrahimovic, Angel Di Maria, Edinson Cavani, Julian Draxler, dan banyak lagi. Barisan bintang ini berhasil memberikan banyak trofi Ligue 1, Piala Prancis dan Piala Liga Prancis, tetapi les Parisiens tetap mengejar impian mereka menjadi juara Liga Champions.

"Ini mimpi dan saya berharap mimpi itu akan terus berlanjut," kata Presiden PSG Nasser Al Khelaifi setelah timnya menang 3-0 atas RB Leipzig di semifinal Liga Champions, dikutip dari Daily Mail, Sabtu (22/8).

Menurut Al Khelaifi, kemenangan ini sudah mereka nantikan sejak lama. Ia juga bahagia penggemar PSG bisa merayakan laju tim kesayangan mereka hingga partai puncak, setelah mentok hanya sampai di perempat final.

"Sejak 2011 dan kedatangan kami di sini, impian kami adalah Liga Champions dan kami hampir mencapai impian kami," kata dia.

Sejak QSI mengambil alih, mereka berhasil membuat PSG lolos ke Liga Champions dengan mudah. Namun, begitu sampai di sana, tampaknya ada hambatan mental. Musim pertama mereka di kompetisi melihat mereka mencapai perempat final melawan Barcelona. Namun pengalaman Carlo Ancelotti dua kali juara Liga Champions di kursi pelatih tidak cukup untuk melewati Barcelona.

Tiga musim terakhir lebih tragis, PSG hanya sampai 16 besar. Namun kini, undian yang menguntungkan, Neymar yang bugar dan bisa terus bermain, hingga format satu pertandingan pada babak gugur karena Covid-19, berkontribusi terhadap langkah PSG ke final. PSG tinggal menumbangkan Bayern Muenchen yang lebih difavoritkan untuk mewujudkan ambisi mengangkat tinggi trofi si Kuping Besar.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement