REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jendral Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menekankan pentingnya membangun kesadaran ideologi dan politik para calon kepala daerah. Dia mengatakan, kedua ual tersebut dapat dimanfaatkan para calon pimpinan dawrah untuk menyelesaikan masalah rakyat kalau terpilih nanti.
"Ibu ketua umum selalu mengingatkan pentingnya membangun kesadaran organisasi, kesadaran ideologi, kesadaran politik, kesadaran untuk menyelesaikan masalah rakyat," kata Hasto Kristiyanto dalam keterangannya, Sabtu (22/8).
Dia mengarakan, hal tersebut juga menjadi alasan bagi partai berlogo kepala banteng moncong putih ibi mengadakan sekolah calon pimpinan daerah. Dia mengatakan, sekolah dibutuhkan guna menanamkan kesadaran politik, ideologi dan kesadaran untuk menyelesaikan masalah rakyat kepada para mereka yang akan bertarung di Pilkada serentak 2020.
Hasto mengungkapkan, kader PDIP diajarkan bagaimana untuk menjadi pemimpin agar harus selalu siap untuk menjadi pengikut. Dia melanjutkan,bkarenanya para calon kepala daerah peserta sekolah partai tugasnya kali ini menjadi pengikut sebelum menjadi pemimpin agar memahami segala aspek kepemimpinan.
Hasto mengatakan, kaderisasi atau sekolah partai bagi calon kepala daerah adalah tradisi yang dilakukan dalam rangka membangun PDIP sebagai partai yang ideologis. Menurutnya, kondisi saat ini sudah berbeda dengan beberapa dekade kebelakang dimana kebebasan untuk melakukan kaderisasi sedikit terkangkang.
"Kita masih ingat dalam zaman otoriter Orde Baru, untuk mengadakan kaderisasi sekolah partai seperti sangat sulit. Selama 32 tahun, kita hanya diijinkan mengadakan satu kali kaderisasi. Kemudian di era reformasi, tahun 2002 baru kaderisasi pertama dilaksanakan," kata Hasto.
Seperti diketahui, PDIP nembuka sekolah partai bagi pasangan calon kepala daerah gelombang pertama pada Jumat (21/8). Sekolah bagi oara calon kepala daerah itu dilakukan secara daring menyusul pandemi virus SARS-CoV-2 alias Covid-19.
Hasto menjelaskan, sekolah partai merupakan tradisi PDIP untuk memberikan materi sekaligus pembelajaran kepada para calon kepala daerah tentang politik kebangsaan. Dia mengatakan, sekolah tersebut akan diselenggarakan lima hari berturut-turut dengan tetap menerapkan disiplin protokol kesehatan.