REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo akan mengunjungi Israel dan Uni Emirat Arab (UEA). Dia hendak membahas kesepakatan normalisasi hubungan diplomatik yang telah dicapai kedua negara tersebut.
Menurut dua orang sumber, kunjungan Pompeo ke Israel dijadwalkan pada Senin (24/8). Kemudian pada Selasa (15/8), dia akan bertolak ke UEA. Menurut mereka, selain membahas normalisasi hubungan diplomatik, Pompeo bakal turut membahas tentang tantangan keamanan yang ditimbulkan Iran dan China di kawasan.
Israel dan UEA berhasil mencapai kesepakatan normalisasi hubungan diplomatik pada 13 Agustus lalu. Hal tersebut tercapai dengan bantuan AS. Itu merupakan kesepakatan damai pertama Israel dengan negara Arab dalam 26 tahun.
Di bawah kesepakatan normalisasi dengan UEA, Israel disebut setuju untuk menangguhkan pencaplokan sebagian wilayah Tepi Barat. Hal itu telah diutarakan Putra Mahkota UEA Sheikh Mohammed bin Zayad Al Nahyan.
"Kesepakatan telah dicapai untuk menghentikan lebih jauh aneksasi Israel terhadap wilayah Palestina," kata dia melalui akun Twitter pribadinya tak lama setelah kesepakatan dengan Israel tercapai.
Namun Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menekankan, rencana aneksasi tidak sepenuhnya disingkirkan. "Kami tidak akan menyerahkan hak kami atas tanah kami. Tidak ada perubahan rencana saya untuk memperluas kedaulatan, kedaulatan kami atas Yudea dan Samaria (Tepi Barat), di bawah koordinasi penuh dengan AS," kata Netanyahu.
Palestina telah mengecam kesepakatan normalisasi hubungan diplomatik tersebut. Ia menilai apa yang dilakukan UEA adalah sebuah pengkhianatan terhadap perjuangannya. Palestina telah menarik duta besarnya untuk UEA sebagai bentuk protes.