Ahad 23 Aug 2020 09:15 WIB
Rep: Imas Damayanti/ Red: Muhammad Hafil
REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Setelah melihat laporan tim kerja indikator dan data kesehatan di kota dan Gubernur Kerajaan Arab Saudi, seluruh pegawai sektor publik akan kembali bekerja mulai, Ahad (23/8) ini.
Dilansir di Saudi Gazette, Ahad (23/8), kembalinya tenaga kerja akan dilakukan dengan komitmen untuk menerapkan protokol preventif di tempat kerja. Hal itu sebagaimana dikutip Saudi Press Agency (SPA) dan sumber resmi di Kementerian Sumber Daya Manusia dan Pembangunan Sosial yang menyatakan pada, Sabtu (22/8).
Sumber resmi lebih lanjut mengatakan bahwa kepala otoritas atau agensi atau siapa pun yang didelegasikannya memiliki wewenang untuk menugaskan sejumlah karyawan entitas untuk bekerja dari jarak jauh, dengan ketentuan sebagai berikut dipenuhi:
Pertama: persentase mereka yang bekerja jarak jauh tidak melebihi 25 persen dari karyawan entitas (otoritas).
Kedua: lembaga pemerintah harus memungkinkan mereka yang akan bekerja dari jarak jauh untuk melakukan tugasnya.
Ketiga: kelompok yang paling berisiko terinfeksi, akan terus bekerja dari jarak jauh sesuai dengan klasifikasi Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nasional.
Keempat: kehadiran karyawan akan berlanjut sesuai dengan sistem jam fleksibel.
Kelima: penangguhan persyaratan sidik jari akan terus berlanjut.
Sumber resmi menekankan perlunya mematuhi implementasi protokol pencegahan di tempat kerja sektor publik yang dipublikasikan di situs web Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nasional.