Ahad 23 Aug 2020 13:46 WIB

Turki Kecam Kritik Yunani Soal Masjid Chora

Yunani mengecam Turki soal Masjid Chora.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
Turki Kecam Kritik Yunani Soal Masjid Chora. Foto: Gereja Chora Turki
Turki Kecam Kritik Yunani Soal Masjid Chora. Foto: Gereja Chora Turki

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Kementerian Luar Negeri Turki mengecam pernyataan Yunani yang mengkritik pengalihan status museum Istanbul Chora menjadi masjid. Menteri Luar Negeri Turki Hami Aksoy menegaskan, Masjid Chora adalah milik Turki sebagaimana Masjid Agung Hagia Sophia.

"Masjid Chora, seperti Masjid Agung Hagia Sophia dan aset budaya lainnya di tanah kami, adalah milik Turki dan itu milik kami," kata Aksoy seperti dilansir di Ahval News, Ahad (23/8).

Baca Juga

Aksoy menjelaskan, Turki secara cermat melakukan perlindungan terhadap aset budayanya. Dia juga menekankan, perubahan status yang dilakukan pada situs warisan dunia tidak bertentangan dengan Konvensi UNESCO tentang Perlindungan Warisan Budaya dan Alam Dunia.

Justru, menurut Aksoy, Yunani tidak menghormati hak dan warisan budaya minoritas Turki. "Upaya Yunani untuk membuat agenda palsu di kawasan dengan kompleks sejarahnya pasti gagal," katanya.

Karena itu juga, Aksoy menambahkan, Turki mengajak Yunani sekali lagi untuk berdamai dengan sejarahnya dan menyediakan fasilitas yang diperlukan bagi umat Islam untuk beribadah di negara mereka sendiri.

Jumat (21/8) kemarin, laporan media Yunani mengutip pernyataan Kemenlu Yunani yang menyebut keputusan Turki yang mengonversi kembali museum, yang sebelumnya gereja, menjadi masjid merupakan bentuk provokasi terhadap orang-orang beragama di dunia dan komunitas internasional yang menghormati monumen peradaban manusia.

Kritik Yunani itu disampaikan tak lama setelah keputusan serupa di Turki yang mengubah Hagia Sophia di Istanbul menjadi masjid dari sebelumnya museum. Gereja Juruselamat di Chora sendiri terletak di distrik Fatih Istanbul, dan dibangun sebagai bagian dari kompleks biara pada abad keempat selama era Bizantium.

Setelah itu, gereja tersebut diubah menjadi masjid sekitar 50 tahun setelah penaklukan Ottoman di Chora pada 1453. Gereja itu diubah menjadi museum oleh Dewan Menteri Turki pada 1945. Keputusan konversi tersebut bentuk penerapan putusan pada November oleh Dewan Negara yang merupakan pengadilan administratif tertinggi Turki.

Putusan tersebut, berisi bahwa keputusan tahun 1945 untuk mengubah statusnya menjadi museum melanggar hukum. Keputusan untuk mengubah status Chora menjadi masjid menimbulkan pertanyaan tentang apa yang akan terjadi pada mosaik dan lukisan dinding Bizantium yang luas. Seperti Hagia Sophia, Chora juga merupakan situs Warisan Dunia UNESCO.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement