Ahad 23 Aug 2020 14:08 WIB

Ideologi Kebencian dan Rasisme Harus Dihadapi

Semua orang diharap menentang segala macam tindakan rasisme.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Ideologi Kebencian dan Rasisme Harus Dihadapi . Foto: Ilustrasi aksi stop rasisme.
Foto: EPA/Brendan McCarthy
Ideologi Kebencian dan Rasisme Harus Dihadapi . Foto: Ilustrasi aksi stop rasisme.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Sekretaris Jenderal Liga Dunia Muslim (MWL), Mohammed bin Abdulkarim Al-Issa telah menekankan perlunya mempromosikan konsistensi di antara pengikut dari berbagai agama dan budaya.

Berbicara di forum online Union of OIC News Agencies (UNA-OIC), Al-Issa meminta semua orang untuk menghadapi pelaku ideologi kebencian dan rasisme untuk mencapai perdamaian global yang langgeng.

Baca Juga

Ia mengatakan, Islam mempromosikan perdamaian dan harmoni serta menghormati perbedaan. Terkait hal ini, ia mengutip 'Perjanjian Madinah' yang dibuat oleh Nabi Muhammad SAW. Perjanjian tersebut mewujudkan prinsip hidup berdampingan dalam Islam, menghargai nilai-nilai kewarganegaraan, dan menjaga hak-hak dan kebebasan yang sah dari semua anggota masyarakat.

Al-Issa juga merujuk pada Deklarasi Makkah yang ditandatangani tahun lalu dan didukung oleh 1.200 mufti dan 4.500 cendekiawan Muslim yang mewakili mazhab yang berbeda. Dia mengatakan deklarasi itu menegaskan kembali prinsip-prinsip Islam tentang kesetaraan, hak asasi manusia, dan hidup berdampingan.

Ia mengutuk semua elemen yang bertekad untuk membuat perpecahan antara budaya dan agama yang berbeda. Kepala Liga Dunia Muslim ini mengatakan hidup berdampingan secara damai adalah satu-satunya jalan ke depan dan promosi perdamaian adalah tugas agama, moral, dan kemanusiaan.

UNA-OIC tertarik untuk menjadi tuan rumah bagi organisasi internasional dan membuka pintu untuk diskusi guna mempromosikan perdamaian dan harmoni untuk memastikan perdamaian global. Dilansir dari Arab News, Ahad (23/8).

Fuji E Permana

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement