Ahad 23 Aug 2020 14:41 WIB

Kasus Covid-19 Korsel Kembali Naik, Tertinggi Sejak Maret

Otoritas kesehatan menerapkan jarak sosial tahap tiga yang paling sulit

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Hiru Muhammad
 Para dokter menghadiri unjuk rasa menentang kebijakan medis pemerintah di Seoul, Korea Selatan, Jumat (14/8/ 2020).
Foto: AP / Ahn Young-joon
Para dokter menghadiri unjuk rasa menentang kebijakan medis pemerintah di Seoul, Korea Selatan, Jumat (14/8/ 2020).

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL --Otoritas Korea Selatan melaporkan kenaikan harian tertinggi dalam kasus Covid-19 baru sejak awal Maret pada hari Ahad (23/8). 

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) melaporkan 397 infeksi baru pada Sabtu tengah malam, naik dari 332 hari sebelumnya dan menandai lebih dari seminggu kenaikan tiga digit harian. Jumlah ini membuat total infeksi virus Corona baru Korea Selatan menjadi 17.399 dengan 309 kematian Covid-19.

Mulai Ahad (23/8), pemerintah memperpanjang aturan jarak sosial tingkat kedua yang telah diberlakukan di Seoul ke daerah lain di negara itu, melarang pertemuan gereja secara langsung dan menutup klub malam, restoran dan kafe cyber.

Otoritas kesehatan mengatakan bahwa mereka pada akhirnya dapat menerapkan aturan jarak sosial tahap 3 yang paling sulit, di mana sekolah dan bisnis didesak untuk ditutup, jika tingkat peningkatan infeksi baru tidak segera melambat.

"Kami berada di ambang pandemi nasional karena jumlah kasus baru meningkat di 17 wilayah di seluruh negeri," kata Jung Eun-Kyeong, Direktur Jenderal di KCDC dalam sebuah penjelasan pada hari Ahad.

"Harap tinggal di rumah sebanyak mungkin, kecuali jika Anda benar-benar perlu (keluar) untuk keperluan, atau untuk bekerja dan mengunjungi dokter." tambahnya.

Banyak masyarakat yang memposting catatan di media sosial yang mengatakan mereka telah membatalkan rencana liburan ke hotel terdekat dan pulau resor selatan Jeju untuk mematuhi pedoman pemerintah.

Pada hari Jumat, otoritas kesehatan mengatakan infeksi virus Corona Korea Selatan kembali meluas karena ratusan infeksi keluar dari Gereja Presbyterian Sarang Jeil yang dijalankan oleh seorang pengkhotbah sayap kanan.

Jung mengatakan sejauh ini total 841 kasus yang dikonfirmasi terkait dengan gereja tersebut. Anggota gereja yang menghadiri protes anti-pemerintah di Seoul pada 15 Agustus juga telah menyebabkan kasus-kasus baru di seluruh negeri, sementara kelompok lain baru-baru ini telah dikaitkan dengan toko Starbucks. 

 

sumber : reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement