Ahad 23 Aug 2020 15:06 WIB

Webinar UBSI Berikan Trik dan Tips Jadi Penyiar  Profesional

Penyiar menjadi ujung tombak sebuah stasiun radio.

Suasana kegiatan webinar NEXT (Notable Expert. Talk)  UBSI dengan tema Menjadi Penyiar Radio dan Podcast Profesional secara live melalui platform Zoom pada Kamis (13/08).
Foto: Dok UBSI
Suasana kegiatan webinar NEXT (Notable Expert. Talk) UBSI dengan tema Menjadi Penyiar Radio dan Podcast Profesional secara live melalui platform Zoom pada Kamis (13/08).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program Studi (Prodi) Penyiaran (Broadcasting) kampus UBSI (Universitas Bina Sarana Informatika) sukses mengadakan webinar NEXT (Notable Expert Talk) dengan tema ‘Menjadi Penyiar Radio dan Podcast Profesional’ secara live melalui platform Zoom pada Kamis (13/8). 

Dipandu oleh Munanjar selaku kaprodi Penyiaran UBSI, webinar ini menghadirkan narasumber yang berkompeten yakni Muhammad Tsabieth. Ia  dosen Prodi Penyiaran UBSI yang juga aktif sebagai penyiar di salah satu radio swasta di Bogor. 

Dalam pemaparannya Tsabieth menjelaskan penyiar adalah profesi seseorang untuk meneruskan ide-ide atau informasi agar hal-hal tersebut diketahui oleh orang lain. Penyiar menjadi ujung tombak sebuah stasiun radio dalam berkomunikasi dengan pendengar.

“Keberhasilan sebuah program acara dengan jumlah pendengar dan pemasukan iklan utamanya ditentukan oleh kepiawaian penyiar dalam membawakan sekaligus menghidupkan acara tersebut,” ujar nya dalam rilis yang diterima Republika.co.id. 

Tsabieth menambahkan,  menjadi penyiar profesional harus mampu menggunakan pengetahuannya secara maksimal dan bertanggung jawab dalam penyampaiannya. Karena,  penyiar adalah ujung tombak, penentu keberhasilan sebuah program radio. 

“Tanggung jawab seorang penyiar adalah harus antusias dan penuh keyakinan dalam menyampaikan sesuatu, menjaga semua perangkat siar, mematuhi peraturan yang berlaku, dan menyuguhkan informasi dan hiburan yang positif,” tutur Tsabieth. 

Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa  syarat menjadi penyiar profesional adalah selalu siap dengan konsep, suka membaca, selalu ingin tahu namun tidak sok tahu, mengetahui risiko dan berani mengambil tanggung  jawab. 

“Menjadi penyiar harus sering melakukan latihan terutama dalam menyusun naskah siaran, memiliki suara yang menarik dan sportivitas tinggi sehingga mampu menciptakan hal-hal yang kreatif dan unik,” tutup Tsabieth.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement