Ahad 23 Aug 2020 19:38 WIB

Bupati Padang Pariaman Lima Hari di Jakarta

Ali Mukhni dinyatakan positif covid-19 Ahad (23/8) usai hasil swab keluar..

Rep: Febrian Fachri/ Red: Andi Nur Aminah
Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni
Foto: istimewa
Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Wakil Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur mengatakan Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni selama ini memakai kalung anticovid-19. Ali Mukhni dinyatakan positif Covid-19 hari ini, Ahad (23/8) setelah hasil pemeriksaan sampel swabnya keluar. 

“Melihat riwayatnya, beliau ada lima hari di Jakarta. Asumsi saya di sana mungkin (terpapar). Padahal, Pak bupati sudah pakai kalung antivirus,” kata Suhatri.

Baca Juga

Suhatri Bur mengaku telah mendapat kabar Ali Mukhni positif terpapar Covid-19. Ali Mukhni memang sudah memberikan klarifikasi secara langsung mengenai dirinya terpapar Covid-19 melalui rekaman video yang disebar ke awak media. 

Suhatri memastikan dia tidak ikut terpapar virus corona. Sebab, sejak beberapa hari belakangan, dia belum pernah bertemu dengan bupati. Dia juga sering melakukan aktivitas berjemur setiap pagi hari.

“Semenjak 17 Agustus 2020 sampai sekarang, pak bupati belum ketemu sama saya. Karena beliau langsung ke Jakarta, pulang Jumat (21/8) sore. Saat pulang, juga belum ketemu sama saya, karena saya di Pekanbaru. Jadi jangankan kontak langsung atau bersentuhan, komunikasi saja belum,” ujar Suhatri.

Melalui video klarifikasi yang diterima Republika.co.id, Ali Mukhni mengatakan ia sudah menjalani isolasi mandiri sejak Jumat (21/8) lalu sejak pengambilan sampel swab. Politikus PAN itu menyebutkan kondisinya dalam keadaan sehat atau tergolong orang tanpa gejal (OTG).

“Saya Ali Mukhni, Bupati Padang Pariaman. Hasil swab yang dilaporkan gugus tugas, saya dikatakan positif Covid. Alhamdulillah dengan izin Allah,  sekarang dalam keadaan sehat,” kata Ali Mukhni melalui rekaman video yang diterima Republika, Ahad (23/8).

Ali Mukhni mengimbau masyarakat Padang Pariaman dan warga Sumbar pada umumnya agar selalu mematuhi protokol kesehatan. Yakni memakai masker, cuci tangan pakai sabun dan selalu menjaga jarak agar tidak ikut tertular virus corona.  “Kepada Allah saya bermohon semoga saya dan warga Padang Pariaman dan Sumbar dilundungi Allah,” ujar Ali Mukhni.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement