Senin 24 Aug 2020 06:08 WIB

Disdik Jabar Targetkan 831 SMK Selesai Direvitalisasi

Dalam merevitaliasasi SMK, pihaknya fokus pada beberapa indikator.

Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Perangkat Kompor Sakti karya siswa SMKN 2 pada
Perangkat Kompor Sakti karya siswa SMKN 2 pada

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Untuk menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul, berkualitas, dan berdaya saing, Pemprov Jabar melakukan berbagai upaya. Salah satunya, dengan merevitalisasi lembaga vokasi atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Menurut Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat (Disdik Jabar), Dedi Supandi,  pihaknya menargetkan 831 sekolah yang ada di Jabar bisa selesai direvitalisasi pada 2023.

"Sampai saat ini kan seolah-olah SMK itu penyumbang angka pengangguran. Kami dari situ menjajaki beberpa permasalahan untuk merevitalisasi proses pendidikannya," ujar Dedi kepada Republika, Ahad (23/8).

Dedi mengatakan, dalam merevitaliasasi SMK, pihaknya fokus pada beberapa indikator. Di antaranya, pendiidkan karakter, revitalisaai sarana dan prasarana.

Dedi menjelaskan, dari sisi pendidikan karakter yang disorot adalah kurikuklum SMK yang harus disesuaikan dengan kebutuhan industri. Untuk menyesuaikannya, membutuhkan regulasi bisa berupa Pergub. 

Kurikulum SMK, kata dia, konsepnya saat ini pun sudah mulai ada yang disesuaikan. Salah satunya, menyesuaikan era digital karena kurikulum SMK harus sesuai dengan industri 4.0.

"Ada SMK yang sudah menyesuaikan perkembangan industri 4.0. Misalnya, jurusan pemasaran sekarang sudah dikembangkan ke pemasaran berbasis digital," katanya.

Selain itu, kata dia, jurusan akutansi pun isi materi pelajarannya sudah mengarah ke akutansi digital. Jurasan pemasaran, belajar bagimana memasarkan secara online. 

"Kurikulm lainnya, disesuaikan dengan kebutuhan level industri. Di Jabar, sangat membutuhkan lulusan maritim maka dikembangkan jurusan kemaritiman," katanya.

Dalam konteks keseharian, kata dia, untuk jurusan perhotelan ada beberapa sekolah perhotelan yang memiliki bangunan hotel. Pola yang dikembangkan, berbentuk badan layanan agar SMK bisa mengelola sendiri manajemen hotelnya.

"Pola-pola ini yang akan dikembangkan. Kami sudah mulai dari mulai perencanaan sampai pengadaan alat-alat praktik untuk SMK, tahun depan sudah diarahkan ke alat-alat yang familiar untuk dunia digital. 

"Untuk SMK jurusan motor, alat yang disiapkan sudah berbasis digital termasuk alat deteksi untuk pola pengadaan mengarah ke sana," katanya.

Dari sisi regulasi, kata dia, saat ini yang sudah disiapkan baru Peraturan Gubernur (Pergub) tentang perjanjian kerja sama antara SMK dengan industri. Termasuk, beberpa perusahaan kendaraan bermotor sudaj menjadi pendamping siswa SMK saat praktik."Nah dari beberapa SMK yang pernah memiliki pengalaman ini, kami kemas menjadi kurikulum," katanya.

Sebelumnya, menurut Gubernur Jabar Ridwan Kamil, salah satu aspek yang menjadi perhatian Pemda Provinsi Jabar dalam revitalisasi SMK yakni menyesuaikan kurikulum dengan revolusi 4.0. Kurikulum SMK harus sejalan dengan tuntutan zaman. 

"SMK di Jabar harus berorientasi pada kurikulum digital, tapi apapun jenis kurikulum barunya, kemampuan digital adalah kewajiban," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, saat menjadi pembicara dalam webinar 'Tata Kelola Pendidikan yang Kreatif dan Efektif' di Gedung Pakuan, Kota Bandung, akhir pekan ini.

Emil mengatakan, Pemprov Jabar menghadirkan jurusan-jurusan baru sesuai potensi wilayah. Ia mencontohkan SMK Kemaritiman di wilayah Pantura.  "Kami sudah perbanyak menyiapkan sekolah kemaritiman di Pantura karena dimasa depan ekonominya sudah kami hitung akan banyak dibutuhkan lulusan yang paham ekspor-impor di zona pelabuhan yang ada di utara Jabar," paparnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement