Senin 24 Aug 2020 05:06 WIB

Setu Babakan Terus Dikeruk Guna Tingkatkan Daya Tampung Air

Setu seluas 34 hektare ini mengalami pendangkalan, dan dikeruk sampai dua meter.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Erik Purnama Putra
Peringatan agar warga menjauhi lokasi pengerukan Setu Babakan di Jaksel, Ahad (24/8).
Foto: Shabrina Zakaria
Peringatan agar warga menjauhi lokasi pengerukan Setu Babakan di Jaksel, Ahad (24/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengerukan Setu Babakan di Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan (Jaksel), kini mencapai tahap pengangkutan dan pembuangan sedimen. Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jaksel mengeruk setu lantaran ingin menambah daya tampung air kala musim hujan.

Kepala Suku Dinas SDA Jaksel, Mustajab menjelaskan, setu atau danau seluas 34 hektare ini mengalami pendangkalan di titik selatan. Sehingga pihaknya merasa perlu melakukan pengerukan. “Akan kami lakukan pengerukan 1,2 sampai dua meter, kemudian daya tampungnya kami tambah,” ujar Mustajab ketika dihubungi Republika, Ahad (23/8).

Dia mengatakan, jika daya tampung setu meningkat, maka keberadaannya bisa dimaksimalkan untuk mengurangi titik-titik genangan air. Untuk itu, pengerukan Setu Babakan yang mulai dikerjakan sejak Juli lalu bakal terus digenarkan.

Suku Dinas SDA Jaksel sudah memasang rambu di sekitar setu agar warga tidak beraktivitas di sekitar titik pengerjaan. “Kita udah kasih rambu-rambu jangan, misalnya berenang, daripada terjadi kecelakaan,” tutur Mustajab.

Pantauan Republika di lokasi, Suku Dinas SDA Jaksel memberi peringatan warga untuk tidak memancing, mandi, berenang, dan bermain di sepanjang setu. Pasalnya, sejumlah alat berat memang terlihat sedang melakukan pengerukan di sisi setu. “Intinya tidak boleh ada yang bermain. Kalau nanti ada yang berenang gak tahunya nanti ada yang kena alat,” ucap Mustajab.

Mustajab menuturkan, target pengerukan setu dapat selesai pada Desember 2020. Selain Setu Babakan, Suku Dinas SDA Jaksel juga melakukan pengerukan di Setu Mangga Bolong.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement