REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA -- juga menjadi salah satu jenama yang getol untuk mengembangkan sejumlah fitur keamanan. Kali ini, Tesla sedang mengembangkan fitur untuk mencegah adanya anak yang tertinggal dalam mobil.
Dilansir dari The Verge pada Ahad (23/8), pengembangan ini dilakukan berdasar data bahwa masih banyak orang tua yang meninggalkan anak di dalam mobil saat parkir. Entah itu karena lupa atau karena minimnya kesadaran soal bahaya peningkatan temperatur mobil saat parkir yang kemudian menyebabkan pediatric vehicular heatstroke.
Hal itu pun kemudian menggugah Tesla untuk mengembangkan fitur berbasis motion detection sensor atau sensor deteksi gerak. Dengan bantuan radar dalam kabin, nantinya fitur itu akan memberikan peringatan kepada pengemudi bahwa di dalam kabin terdapat anak yang disarankan untuk tidak ditinggalkan dalam mobil saat parkir.
Lewat fitur ini, diharapkan pengendara mendapat informasi yang akurat karena radar mampu mengukur ukuran tubuh dari pengendara yang berada di dalam kabin. Selain lebih akurat, fitur ini pun dapat diterapkan untuk sejumlah fungsi lain.
Salah satu kelebihan dari sistem ini adalah dapat memberikan informasi yang akurat kepada sistem airbag. Sehingga, saat terjadi kecelakaan, airbag dapat mengembang sesuai dengan ukuran tubuh dari pengendara.
Tapi, untuk menerapkan teknologi ini, Tesla masih menunggu persetujuan dari Federal Communications Commission (FCC). Mengingat, fitur ini merupakan fitur yang menggunakan unlicensed millimeter-wave radar sensors
Tesla berharap, jika teknologi ini dapat diterapkan, maka pabrikan akan mampu berperan dalam menghadirkan kendaraan yang lebih ramah anak. Mengingat, berdasar data National Highway Traffic Safety Administration pada 2018 dan 2019, telah terdapat 50 anak yang meninggal karena serangan pediatric vehicular heatstroke.