REPUBLIKA.CO.ID, MEULABOH -- Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Barat DR Mukhtaruddin menegaskan penyebab kebakaran lahan seluas 7,6 hektare di dua kecamatan di daerah ini diduga kuat akibat pembersihan oleh pemilik kebun. Pembersihan dilakukan cara membakar lahan.
“Dugaan sementara, penyebab kebakaran lahan di Aceh Barat akibat pembersihan kebun oleh masyarakat dengan cara dibakar,” kata Mukhtaruddin di Meulaboh, Ahad (23/8).
Menurutnya, sebaran lokasi kebakaran tersebut masing-masing seluas 6 hektare di Desa Reusak, Kecamatan Samatiga dan seluas 1,6 hektare di Desa Seuneubok, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat.
Berdasarkan penelusuran petugas ke lokasi kebakaran pertama di Desa Reusak, ia mengatakan, lahan gambut yang terbakar di kebun kosong tersebut diduga akibat pembersihan oleh pemilik lahan. Pembersihan diduga dengan cara dibakar.
Api kemudian tiba-tiba membesar dan meluas dengan cepat akibat embusan angin, sehingga api menjalar ke lokasi kebun dengan mudah.
Sedangkan penyebab kebakaran lahan di lokasi kedua, yakni di Desa Seuneubok, kata Mukhtaruddin, pemilik lahan diduga mencoba membakar kayu dan daun kering yang ada di lokasi sehingga menyebabkan lahan terbakar. “Jadi lahan yang terbakar ini rencananya akan dibuat kandang ayam oleh pemiliknya, sehingga menyebabkan kebakaran lahan,” kata Mukhtaruddin menambahkan.
Kendati demikian, ia mengakui seluruh luas lahan yang terbakar mencapai 7,6 hektare tersebut hingga Minggu sudah berhasil dipadamkan. Upaya pemadaman api di dua lokasi lahan yang terbakar tersebut melibatkan sejumlah pihak terdiri dari dari BPBD, TNI, Polri, Brimob Kompi V Nagan Raya, serta masyarakat, katanya.