Senin 24 Aug 2020 13:21 WIB

Bagaimana Gejala Happy Hypoxia pada Pasien Covid-19?

Happy hypoxia adalah kondisi seseorang dengan kadar oksigen rendah dalam tubuh.

Red: Yudha Manggala P Putra
Selang ventilator tergantung di ruang perawatan intensif Szent Imre Teaching Hospital of the University of Pecs, Budapest, Hungaria.
Foto: Tamas Kovacs/MTI via AP
Selang ventilator tergantung di ruang perawatan intensif Szent Imre Teaching Hospital of the University of Pecs, Budapest, Hungaria.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Tim penyakit infeksi emerging (PIE) RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah belakangan ini mendapati beberapa pasien Covid-19 mengalami happy hypoxemia syndrome. Kondisi yang juga disebut sebagai happy hypoxia itu terjadi pada seseorang dengan kadar oksigen rendah dalam tubuh.

Salah satu dokter spesialis paru yang bertugas yaitu dr. Wisuda Moniqa Silviyana, Sp.P menuturkan beberapa pasien Covid-19 yang mengalami happy hypoxia terlihat biasa-biasa saja. Padahal saat dicek, saturasi oksigennya sudah di level 70 hingga 80 persen.

"Menariknya adalah saat kami cek dengan alat yang disebut pulse oxymeter menunjukkan saturasi oksigennya rendah, hasil analisis gas darah arteri (AGD) juga menunjukkan tanda gagal napas. Tetapi pasien saat itu baik-baik saja, bisa berkomunikasi seperti biasa," katanya.

Menurutnya, kondisi di mana pasien mengalami penurunan saturasi oksigen serta tanda gagal napas, menunjukkan pasien sedang mengalami hypoxia. Namun yang menarik perhatian tim medis saat itu adalah, mengapa pasien tersebut sejak awal tidak menunjukkan gejala hypoxia seperti, misalnya, sesak napas, gelisah, dan tubuh yang makin melemah. Pasien malah terlihat baik-baik saja.