Senin 24 Aug 2020 14:05 WIB

Kunjungan Wisatawan Domestik ke Tanah Lot Meningkat

Wisatawan harus menerapkan protokol kesehatan saat ke Tanah Lot.

Wisatawan domestik di Tanah Lot, Bali.
Foto: Antara/Nyoman Hendra Wibowo
Wisatawan domestik di Tanah Lot, Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, TABANAN -- Kunjungan wisatawan domestik di Daerah Tempat Wisata (DTW) Tanah Lot, Tabanan, Bali, mengalami peningkatan sejak dibuka untuk kunjungan wisatawan pada 20 Juli 2020. Wisatawan domestik umumnya merupakan warga Bali.

"Sekarang kunjungan wisatawan domestik sudah lumayan. Kami mulai buka pada 20 Juli 2020. Terhitung dari 20 Juli sampai dengan 22 Agustus 2020 kunjungan domestik ada 21.229 kunjungan sedangkan mancanegara ada 656 kunjungan," kata Manajer Operasional DTW Tanah Lot, I Ketut Toya Adnyana saat dihubungi melalui telepon di Denpasar, Senin (24/8).

Baca Juga

Ia menjelaskan bahwa wisatawan domestik didominasi dari warga lokal Bali, dan beberapa ada yang berasal dari Jakarta, Malang dan Mojokerto. Sedangkan kunjungan wisatawan mancanegara didominasi oleh turis-turis asing yang masih tinggal di Bali, yaitu Australia dan Eropa.

"Kunjungan meningkat lebih banyak ketika hari libur atau saat weekend dibandingkan hari-hari biasa. Secara operasional DTW Tanah Lot buka dari pukul 06.00 pagi sampai 19.00 WITA," katanya.

Toya Adnyana menjelaskan terkait dengan penerapan protokol kesehatan, wisatawan yang berkunjung wajib memakai masker, saat tiba di kawasan harus cuci tangan terlebih dulu, kemudian cek suhu tubuh, jika normal baru diperbolehkan berkunjung. Selain itu, juga ada posko terpadu yang terdiri dari Dandim, Kodim, Polisi, tenaga kesehatan untuk penanganan daruratnya.

Objek wisata Alas Kedaton yang terletak di Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, juga memberlakukan aturan baru bagi wisatawan domestik dan warga lokal yang berlibur ke Alas Kedaton untuk tidak dipungut biaya. Pengelola Objek Wisata Alas Kedaton, I Gusti Ngurah Harta Wijaya mengatakan bahwa aturan tersebut mulai berlaku selama tiga bulan, dari Juli, Agustus dan September 2020.

"Mulai diberlakukan untuk tidak dipungut biaya ini dari Juli sampai September nanti. Aturan tidak di pungut biaya ini juga bertujuan mempromosikan daya tarik objek wisata Alas Kedaton pada wisatawan domestik,"jelas I Gusti Ngurah Harta Wijaya.

Sebelumnya, dari keterangan Kepala BPS Provinsi Bali, Adi Nugroho mengatakan kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali hanya 32 kunjungan, turun 11,11 persen. Angka kunjungan tersebut terendah sepanjang empat tahun terakhir.

"Wisatawan yang berkunjung ke Bali pada Juni 2020 lebih besar datang melalui pelabuhan laut, yaitu sebanyak 22 kunjungan sebesar 68,75 persen. Sedangkan yang masuk melalui bandar udara tercatat sebanyak 10 kunjungan sebesar 31,25 persen,"katanya.

Jika dilihat dari sisi jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dari Januari-Juni 2020, tercatat wisman China sebagai wisman dengan penurunan paling dalam dibandingkan capaian Januari-Juni 2019 yaitu sedalam 81,09 persen, disusul oleh India 64,43 persen, dan Amerika Serikat 63,57 persen.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement