Senin 24 Aug 2020 15:15 WIB

Libur Tahun Baru Islam, Okupansi KA Daop 2 Naik 49,5 Persen

Okupansi KA Daop 2 naik.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Muhammad Hafil
Libur Tahun Baru Islam, Okupansi KA Daop 2 Naik 49,5 Persen. Foto: Kereta Api (Ilustrasi)
Foto: id.wikipedia.org
Libur Tahun Baru Islam, Okupansi KA Daop 2 Naik 49,5 Persen. Foto: Kereta Api (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Penumpang kereta api di Daop 2, mulai menggeliat. Hal itu, terlihat pada arus keberangkatan penumpang di wilayah PT KAI Daop 2 Bandung mengalami peningkatan sekitar 49,5 persen jika dibandingkan dengan pekan sebelumnya.

Berdasarkan data dari tanggal 17 sampai 23 Agustus 2020, tercatat sebanyak 12.588 penumpang KA Jarak Jauh atau naik 49,5 persen dibandingkan sepekan sebelumnya sebanyak 8.414 penumpang (data tanggal 10-16 Agustus).

Baca Juga

Menurut Manajer Humas PT KAI Daop 2, Noxy Citrea, jumlah penumpang KA Jarak Jauh tertinggi terjadi pada tanggal 20 Agustus 2020 sebanyak 2.818 penumpang dengan tujuan favorit ke arah timur seperti Yogyakarta, Solo, Blitar, sampai dengan Surabaya Gubeng.

“Dengan bertambahnya perjalanan KA Jarak Jauh serta meningkatnya mobilitas penumpang menggunakan kereta api di masa Adaptasi Kebiasaan Baru, maka volume penumpang KA Jarak Jauh mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan bulan Juli 2020," ujar Noxy, Senin (24/8).

Noxy mengatakan, data dari tanggal 1 Agustus sampai dengan tanggal 24 Agustus pukul 08.10 WIB, terdapat 33.218 penumpang atau naik 154 persen dibandingkan dengan volume penumpang KA Jarak Jauh selama bulan Juli sebanyak 13.060 penumpang.

Sampai akhir Agustus 2020, kata dia, Daop 2 menjalankan 21 KA Jarak Jauh (daftar perjalanan terlampir) ke berbagai tujuan seperti Gambir, Pasar Senen, Cirebon, Semarang, Surabaya Pasarturi, Surabaya Gubeng, Tasikmalaya, Ciamis, Banjar, Purwokerto, Kutoarjo, Yogyakarta, Solo Balapan hingga Malang.

Menurut Noxy, sebagai upaya pencegahan covid-19, para pengguna tetap diwajibkan mematuhi protokol kesehatan sebagai syarat naik kereta api. Diantaranya menyertakan surat keterangan bebas covid, wajib mengenakan masker, bersuhu tubuh tidak lebih dari 37,3 derajat celcius dan dalam kondisi yang sehat.

Apalagi syarat tersebut tidak dipenuhi, kata dia, maka PT KA tidak akan memperkenankan penumpang tersebut naik kereta api. Serta, tiket dikembalikan 100 persen atau full refund.

"Kami mohon agar protokol kesehatan ini dapat dipatuhi bersama dengan penuh kesadaran sebagai upaya pencegahan covid 19 dan menciptakan suatu perjalanan KA yang sehat, selamat, aman, nyaman sampai tujuan," papar Noxy.

Pelayanan rapid test tersedia di Stasiun Bandung setiap hari mulai pukul 08.00-17.00 WIB. Noxy mengimbau agar calon penumpang yang sudah memiliki kode booking melaksanakan pemeriksaan rapid test sehari sebelum keberangkatan.  “Kami menghimbau agar calon penumpang tidak melaksanakan pemeriksaan pada hari keberangkatan. Hal ini penting agar calon penumpang tidak terburu-buru dalam melakukan rapid test dan bisa tertinggal perjalanan kereta api, ” kata Noxy.

PT KAI Daop 2 pun, kata dia, memastikan upaya pencegahan penyebaran Covid 19 juga dilakukan dari sisi prasarana stasiun dan sarana kereta. Seluruh area dan perangkat yang rentan disentuh banyak orang dibersihkan menggunakan cairan disinfektan secara rutin, kesiapan penyediaan perangkat pembersih tangan seperti cairan antiseptik dan perangkat cuci tangan yang dilengkapi sabun dipastikan selalu tersedia dan berfungsi baik.

Selain itu, kata dia, di stasiun juga terdapat tanda pembatas jarak untuk memastikan terciptanya physical distancing minimal 1 meter seperti di area ruang tunggu, antrian loket go show dan pada saat boarding. "Di atas kereta api, dilakukan pembatasan kapasitas penumpang 70 persen dari total tempat duduk yang tersedia dan petugas akan mobile secara berkala untuk mengecek suhu tubuh penumpang," katanya. N Arie Lukihardianti

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement