Perajin mewarnai layangan gaya mataraman di Daengan Kite Fighter, Mantrijeron, Kota Yogyakarta, Senin (24/8). Layangan gaya mataraman menjadi produk utama di sini. Bermula dengan modal Rp 300 ribu, kini Daengan Kite Fighter sudah memiliki 15 pekerja. Selain layangan gaya mataraman, juga diproduksi lyaangan hias lainya. Harga layangan bervariasi mulai Rp 2 ribu hingga ratusan ribu tergantung jenis dan ukuran. Dan pasar layangan ini sudah menjangkau Jawa, Kalimantan, Sumatra, dan Sulawesi. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)
Perajin memilah layangan gaya mataraman di Daengan Kite Fighter, Mantrijeron, Kota Yogyakarta, Senin (24/8). Layangan gaya mataraman menjadi produk utama di sini. Bermula dengan modal Rp 300 ribu, kini Daengan Kite Fighter sudah memiliki 15 pekerja. Selain layangan gaya mataraman, juga diproduksi lyaangan hias lainya. Harga layangan bervariasi mulai Rp 2 ribu hingga ratusan ribu tergantung jenis dan ukuran. Dan pasar layangan ini sudah menjangkau Jawa, Kalimantan, Sumatra, dan Sulawesi. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)
Perajin mewarnai layangan gaya mataraman di Daengan Kite Fighter, Mantrijeron, Kota Yogyakarta, Senin (24/8). Layangan gaya mataraman menjadi produk utama di sini. Bermula dengan modal Rp 300 ribu, kini Daengan Kite Fighter sudah memiliki 15 pekerja. Selain layangan gaya mataraman, juga diproduksi lyaangan hias lainya. Harga layangan bervariasi mulai Rp 2 ribu hingga ratusan ribu tergantung jenis dan ukuran. Dan pasar layangan ini sudah menjangkau Jawa, Kalimantan, Sumatra, dan Sulawesi. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)
Perajin mewarnai layangan gaya mataraman di Daengan Kite Fighter, Mantrijeron, Kota Yogyakarta, Senin (24/8). Layangan gaya mataraman menjadi produk utama di sini. Bermula dengan modal Rp 300 ribu, kini Daengan Kite Fighter sudah memiliki 15 pekerja. Selain layangan gaya mataraman, juga diproduksi lyaangan hias lainya. Harga layangan bervariasi mulai Rp 2 ribu hingga ratusan ribu tergantung jenis dan ukuran. Dan pasar layangan ini sudah menjangkau Jawa, Kalimantan, Sumatra, dan Sulawesi. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)
Perajin mewarnai layangan gaya mataraman di Daengan Kite Fighter, Mantrijeron, Kota Yogyakarta, Senin (24/8). Layangan gaya mataraman menjadi produk utama di sini. Bermula dengan modal Rp 300 ribu, kini Daengan Kite Fighter sudah memiliki 15 pekerja. Selain layangan gaya mataraman, juga diproduksi lyaangan hias lainya. Harga layangan bervariasi mulai Rp 2 ribu hingga ratusan ribu tergantung jenis dan ukuran. Dan pasar layangan ini sudah menjangkau Jawa, Kalimantan, Sumatra, dan Sulawesi. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)
Perajin mewarnai layangan gaya mataraman di Daengan Kite Fighter, Mantrijeron, Kota Yogyakarta, Senin (24/8). Layangan gaya mataraman menjadi produk utama di sini. Bermula dengan modal Rp 300 ribu, kini Daengan Kite Fighter sudah memiliki 15 pekerja. Selain layangan gaya mataraman, juga diproduksi lyaangan hias lainya. Harga layangan bervariasi mulai Rp 2 ribu hingga ratusan ribu tergantung jenis dan ukuran. Dan pasar layangan ini sudah menjangkau Jawa, Kalimantan, Sumatra, dan Sulawesi. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)
Perajin memilah layangan gaya mataraman di Daengan Kite Fighter, Mantrijeron, Kota Yogyakarta, Senin (24/8). Layangan gaya mataraman menjadi produk utama di sini. Bermula dengan modal Rp 300 ribu, kini Daengan Kite Fighter sudah memiliki 15 pekerja. Selain layangan gaya mataraman, juga diproduksi lyaangan hias lainya. Harga layangan bervariasi mulai Rp 2 ribu hingga ratusan ribu tergantung jenis dan ukuran. Dan pasar layangan ini sudah menjangkau Jawa, Kalimantan, Sumatra, dan Sulawesi. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)
Perajin memilah layangan gaya mataraman di Daengan Kite Fighter, Mantrijeron, Kota Yogyakarta, Senin (24/8). Layangan gaya mataraman menjadi produk utama di sini. Bermula dengan modal Rp 300 ribu, kini Daengan Kite Fighter sudah memiliki 15 pekerja. Selain layangan gaya mataraman, juga diproduksi lyaangan hias lainya. Harga layangan bervariasi mulai Rp 2 ribu hingga ratusan ribu tergantung jenis dan ukuran. Dan pasar layangan ini sudah menjangkau Jawa, Kalimantan, Sumatra, dan Sulawesi. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)
Perajin mewarnai layangan gaya mataraman di Daengan Kite Fighter, Mantrijeron, Kota Yogyakarta, Senin (24/8). Layangan gaya mataraman menjadi produk utama di sini. Bermula dengan modal Rp 300 ribu, kini Daengan Kite Fighter sudah memiliki 15 pekerja. Selain layangan gaya mataraman, juga diproduksi lyaangan hias lainya. Harga layangan bervariasi mulai Rp 2 ribu hingga ratusan ribu tergantung jenis dan ukuran. Dan pasar layangan ini sudah menjangkau Jawa, Kalimantan, Sumatra, dan Sulawesi. (FOTO : Wihdan Hidayat / Republika)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Perajin mewarnai layangan gaya mataraman di Daengan Kite Fighter, Mantrijeron, Kota Yogyakarta, Senin (24/8).
Layangan gaya mataraman menjadi produk utama di sini. Bermula dengan modal Rp 300 ribu, kini Daengan Kite Fighter sudah memiliki 15 pekerja. Selain layangan gaya mataraman, juga diproduksi lyaangan hias lainya. Harga layangan bervariasi mulai Rp 2 ribu hingga ratusan ribu tergantung jenis dan ukuran. Dan pasar layangan ini sudah menjangkau Jawa, Kalimantan, Sumatra, dan Sulawesi.
Advertisement