REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Dokter-dokter di rumah sakit Serbia yang pertama merawat kritikus dan oposisi pemerintah Rusia, Alexei Navalny mengaku berhasil menyelamatkan pasien itu. Namun mereka mengaku tidak menemukan jejak racun dalam tubuh Navalny.
Oposisi Presiden Vladimir Putin itu sakit parah pada Kamis (20/8). Rekan-rekannya yakin Navalny yang sudah dibawa ke Jerman itu diracun.
"Kami menyelamatkan nyawanya dengan kerja kerja keras," kata dokter Alexander Murakhovsky dalam konferensi persi di Kota Omsk, Siberia, Senin (24/8).
Dokter-dokter Rusia membantah mereka ditekan oleh pihak berwenang saat merawat Navalny. Rekan-rekan Navalny menuduh dokter menahan politisi itu dievakuasi ke Jerman.
"Jika kami menemukan sejenis racun yang entah bagaimana telah terkonfirmasi maka akan jauh lebih mudah bagi kami, diagnosa akan jauh lebih jelas, kondisinya lebih jelas dan perawatan lebih jelas," kata dokter senior rumah sakit di Siberia, Anatoly Kalinichenko.
Sebelum dibawa ke Jerman pada Sabtu (22/8) lalu para dokter Rusia mengatakan Navalny belum cukup sehat untuk dipindahkan. Pendiri Cinema for Peace Foundation, Jaka Bizilj mengatakan pada tabloid Jerman Bild, Navalny akan selamat. "Navalny akan selamat dari serangan racun, tapi sebagai politisi ia tidak berdaya selama berbulan-bulan," kata Bizilj.