REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG- Rekaman video yang memperlihatkan antrean belasan orang viral di media sosial instagram, salah satunya di akun @bandungtalk, Senin (24/8). Diketahui, para warga sedang mengajukan pendaftaran gugatan cerai di pengadilan agama Soreang, Kabupaten Bandung.
Keterangan dalam video tersebut yaitu Senin (24/8) "Ini bukan antrean penerima bansos guys, tapi ini antrean orang-orang yang mau cerai di pengadilan agama Soreang. Pantes kemarin kemarin gw pernah baca berita kalau tingkat perceraian di Bandung itu sangat tinggi. Btw gw lagi nganter saudara," penjelasan video tersebut.
Panitera Pengadilan Agama Soreang Ahmad Sadikin membenarkan antrean yang terlihat di dalam video tersebut. Menurut dia, antrean warga di pengadilan Agama Soreang bukan hanya untuk mendaftarkan gugatan namun untuk yang lainnya. "Bukan hanya yang daftar (gugatan) saja tapi yang sidang yang ngambil produk dan memang hari ini sangat banyak,lahan parkir sempit," ujarnya saat dihubungi, Senin (24/8).
Ia mengungkapkan, perhari sidang gugatan perceraian di pengadilan agama Soreang bisa mencapai 250 kasus, 75 yang mendaftar serta 90 orang yang mengambil produk gugatan. Menurut dia, antrean orang yang berperkara di pengadilan agama Soreang tidak hanya terjadi hari ini.
Ahmad melanjutkan, pada awal pandemi Covid-19 pengadilan agama sempat ditutup beberapa pekan, selanjutnya dibuka dengan jumlah pengunjung dibatasi 15 orang perhari. Menurutnya, pada bulan Juni jumlah masyarakat yang berperkara bertambah banyak."Sangat tinggi, satu bulan itu mencapai 800 yang daftar," katanya. Terkait alasan banyaknya gugatan perceraian, ia mengungkapkan masyarakat menggugat karena berbagai faktor salah satu yang banyak muncul terkait permasalahan ekonomi.
Menurut dia, pihaknya tetap menerapkan protokol kesehatan selama proses antrean masyarakat di pengadilan agama Soreang. Dia menjelaskan, para pengunjung wajib bermasker serta dicek terlebih dahulu suhu tubuh dan menjaga jarak."Sampai hari ini perkara masuk di Pengadilan Agama Soreang 5.262 perkara contentius dan 463 voluntair. Jumlah 5.825," kata dia.