Senin 24 Aug 2020 17:08 WIB

Mahasiswa UNS Gagas Pembangkit Listrik Tenaga Gempa Bumi

Indonesia berpotensi memanfaatkan getaran gempa bumi menjadi listrik, melalui PLTGB

Rep: binti sholikah/ Red: Hiru Muhammad
Tiga mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Teknik Bangunan (PTB) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Yuniar Amalia, Luluk Hanifah dan Nabila Khairuni, menggagas mengenai Pembangkit Listrik Tenaga Gempa Bumi (PLTGB).
Foto: dok. Humas UNS
Tiga mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Teknik Bangunan (PTB) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Yuniar Amalia, Luluk Hanifah dan Nabila Khairuni, menggagas mengenai Pembangkit Listrik Tenaga Gempa Bumi (PLTGB).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO--Mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Teknik Bangunan (PTB) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo menggagas mengenai Pembangkit Listrik Tenaga Gempa Bumi (PLTGB). Atas gagasan tersebut, mereka berhasil meraih Juara Harapan 2 dalam kompetisi Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional (LKTIN) The 3rd Diploma Civil Scientific Competition (The 3rd DISCO) pada 12 Agustus 2020.

Kompetisi tersebut diselenggarakan secara daring oleh Kelompok Studi Riset Diploma Teknik Sipil Sekolah Vokasi (SV) Universitas Diponegoro (Undip). Ketiga mahasiswa yang tergabung dalam 1 tim tersebut yakni, Yuniar Amalia angkatan 2018, serta Luluk Hanifah dan Nabila Khairuni dari angkatan 2017.

Yuniar mengatakan, Indonesia berpotensi untuk memanfaatkan getaran gempa bumi menjadi listrik, melalui PLTGB."Salah satu teknik yang dapat digunakan untuk proses konversi energi getaran gempa bumi menjadi energi listrik yakni menggunakan bahan piezoelektrik. Bahan piezoelektrik merupakan bahan yang memiliki keunggulan tinggi dengan rapat energi stabil dan tidak membutuhkan daya dari luar sehingga dalam pemanfaatannya menghasilkan keuntungan yang besar," terang Yuniar seperti tertulis dalam siaran pers, Senin (24/8).

Mahasiswa semester V tersebut menjelaskan, prinsip penerapan PLTGB yang mereka gagas akan dilakukan dalam dua periode, yakni periode saat gempa dan periode di luar gempa dengan tujuan penyimpanan cadangan energi di luar gempa.