Senin 24 Aug 2020 17:51 WIB

Paris Hilton Blak-blakan Soal Kekerasan di Sekolah Asrama

Paris Hilton mengaku mengalami tindak kekerasan saat jadi anak sekolah asrama.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Selebritas Paris Hilton pernah jadi anak sekolah asrama di Provo Canyon School, Utah, AS.
Foto: EPA
Selebritas Paris Hilton pernah jadi anak sekolah asrama di Provo Canyon School, Utah, AS.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selebritas Paris Hilton untuk pertama kalinya mengungkap secara blak-blakan tindakan kekerasan yang dialaminya saat bersekolah di sekolah asrama. Pewaris hotel berusia 39 tahun itu akan muncul dalam film dokumenter tentang hidupnya, di mana dia mengungkap detail yang belum pernah didengar sebelumnya tentang rasa sakit yang diderita saat remaja.

Dalam wawancara baru dengan People, mantan bintang acara televisi “Simple Life” itu mengungkapkan bahwa dia mengalami trauma selama belajar di Provo Canyon School di Utah. Dia bersekolah selama 11 bulan di sana pada usia 17 tahun.

Baca Juga

“Staf akan mengatakan hal-hal yang buruk. Mereka terus-menerus membuatku merasa buruk tentang diri sendiri dan menindasku,” kata Hilton dilansir Fox News, Ahad (23/8).

Hilton meyakini para staf punya niat menghancurkan murid-murid. Tak hanya itu, Hilton mengatakan staf juga melakukan penyiksaan secara fisik, seperti memukul dan mencekik.

“Mereka ingin menanamkan rasa takut pada anak-anak, sehingga kami terlalu takut untuk tidak mematuhi mereka,” ujar dia.

Hilton membeberkan sekolahnya itu tidak berfokus pada pendidikan sama sekali. Sejak dirinya bangun sampai tidur lagi, orang-orang meneriaki dan menyiksanya terus-menerus.

Hilton menjelaskan bahwa orang tuanya, Rick dan Kathy Hilton membuat keputusan mengirimnya ke sekolah asrama karena dia sering berulah, termasuk menyelinap keluar untuk pergi ke klub dan pesta saat tinggal di Waldorf Astoria Hotel di New York City. Setibanya di Provo Canyon, Hilton sudah merasa sekolah itu akan menjadi tempat paling buruk daripada tempat lain yang pernah dia datangi.

Hilton mengatakan, tiga teman sekelasnya membuat pengakuan serupa dalam film dokumenter Youtube mendatang "This is Paris". Provo Canyon School tidak segera menanggapi permintaan konformasi pada Sabtu (22/8) waktu setempat.

“Awalnya dibuka pada 1971, Provo Canyon School dijual oleh kepemilikan sebelumnya pada Agustus 2000. Oleh karena itu, kami tidak dapat mengomentari operasi tersebut atau pengalaman korban sebelumnya,” ujar pernyataan tertulis yang diterima laman People.

Hilton mengeklaim, sekolah menempatkan siswanya di sel isolasi sebagai hukuman yang “terkadang bisa berlangsung 20 jam sehari. Kekerasan itu menyebabkan Hilton menderita serangan panik setiap hari.

Dia mengatakan kepada majalah itu bahwa dirinya merasa seperti tahanan dan membenci kehidupan selama di sana. Upaya untuk merinci pelecehan dalam surat atau panggilan telepon kepada orang tuanya selalu dicegat oleh staf.

“Mereka akan mengambil telepon atau merobek surat-surat yang saya tulis dengan mengatakan, 'Tidak ada yang akan mempercayai Anda’,” kata Hilton.

Menurut laporan itu, Hilton meninggalkan sekolah pada 1999, ketika berusia 18 tahun. Dia tidak mau berbicara tentang kekerasan itu karena merasa malu. Sekarang, dia sadar bahwa mimpi buruknya sudah berakhir.

Film dokumenternya akan ditayangkan di saluran Youtube miliknya pada 14 September. Hilton berencana untuk menontonnya bersama orang tuanya.

“Saya pikir itu akan baik untuk kita, tapi emosional juga. Tidak ada lagi rahasia,” ujar dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement