Senin 24 Aug 2020 18:08 WIB

Ini Sebab Vinales Lompat dari Motornya di GP Styria

Vinales melompat di kecepatan 230 kilometer per jam.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Tim medis menghampiri Vinales yang terjatuh saat mengikuti MotoGP Styria.
Foto: EPA-EFE/CHRISTIAN BRUNA
Tim medis menghampiri Vinales yang terjatuh saat mengikuti MotoGP Styria.

REPUBLIKA.CO.ID, SPIELBERG -- Sesi balapan GP Styria pada seri kelima MotoGP musim ini terpaksa dihentikan sementara saat memasuki putaran ke-17. Penyebab penghentian ini lantaran pebalap Monster Energy Yamaha, Maverick Vinales, mengalami insiden sebelum memasuki tikungan pertama di Sirkuit Red Bull Ring, Spielberg, Austria, Ahad (23/8) malam WIB.

Pembalap asal Spanyol itu melompat saat motornya tengah melaju dengan kecepatan 230 kilometer per jam. Meski sempat terguling dan terhempas dengan cukup keras, tapi Vinales berhasil selamat dari insiden tersebut. Sementara motor YZR-M1 milik Vinales tersebut terus melaju sebelum akhirnya menabrak pembatas dan terbakar. 

Vinales mengungkapkan, keputusan itu diambil lantaran salah satu bagian di sistem pengeraman motornya meledak. 

Sebenarnya, Vinales sudah memberikan sinyal kepada timnya terkait kerusakan tersebut saat sesi balapan baru memasuki lap ketiga dan keempat. 

Namun, pembalap berusia 25 tahun itu bertahan melanjutkan balapan meski mengalami kerusakan di sistem pengeraman motornya.

Akhirnya, kerusakan tersebut semakin parah dan membuat sejumlah bagian di sistem pengeraman meledak. 

''Posisi saya sempat turun di lap-lap awal akibat kehilangan tekanan rem di ban depan, saya mencoba bertahan. Namun, saat akhirnya memasuki tikungan pertama, rem tersebut meledak. Saya rasa ada sejumlah bagian yang terlepas. Jadi, saat itu, motor saya sudah tidak memiliki rem. Saya tidak bisa menghentikan motor, akhirnya saya putuskan untuk melompat,'' tutur Vinales seperti dilansir Crash, Senin (24/8).

Mantan pembalap Suzuki Ecstar itu sempat berharap, kerusakan tersebut tidak terlalu parah dan dirinya bisa terus melanjutkan sesi balapan. Namun, kerusakannya ternyata terlalu parah. 

Akibat kerusakan sistem pengeraman tersebut, beberapa kali Vinales melebar dan disalip oleh peserta-peserta lain. Posisinya pun sempat melorot hingga ke peringkat ketujuh pada awal lomba.

Kendati mengalami kerusakan di bagian pengereman, tapi Vinales justru cukup puas dengan settingan motor timnya di GP Styria. Menurutnya, terlepas dari kerusakan di sistem pengereman, timnya sudah mampu mendapatkan settingan yang tepat di motor tunggangamnya, terutama dalam hal kekuatan mesin dan kecepatan di trek lurus.

''Sebelum mengalami masalah dengan pengereman, saya sudah memiliki perasaan luar biasa dengan settingan motornya. Jadi sisi positif di seri terakhir. Namun, kami tidak boleh kehilangan fokus dan bersiap untuk bangkit di seri berikutnya,'' kata Vinales.

Akibat gagal finish di GP Styria, Vinales akhirnya tertinggal 22 poin dari pemuncak klasemen sementara pembalap, yang ditempati joki kuda besi Petronas Yamaha, Fabio Quartararo. Vinales pun menatap seri MotoGP berikutnya, GP San Mirano, yang akan digelar di Sirkuit Misano, 13 September mendatang. 

''Kami tidak tahu apa yang akan terjadi di Misano. Jadi, kami harus berusaha setenang mungkin dan tetap berpikir positif. Kami tahu, persaingan pada musim ini bisa berubah dengan cepat. Karena itu, kami tidak boleh kehilangan fokus.'' ujar peringkat ketiga klasemen akhir pebalap MotoGP musim lalu tersebut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement