REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Pemerintah Kota Serang, Banten menyebut masih mengkaji pemberlakuan jalur sepeda. Saat ini jalur sepeda masih dalam tahap sosialisasi bagi warga.
Selama dua pekan sejak Ahad (16/8), Dinas Perhubungan (Dishub) sudah memberlakukan jalur sepeda sementara yang programnya bersamaan dengan Car Free Day (CFD). Kadishub Kota Serang Maman Luthfi mengatakan masa sosialisasi jalur sepeda bertujuan mengetahui efektivitas jalur sebelum infrastrukturnya dibangun tahun depan. Sementara ini, jalur sepeda hanya diberikan pembatas sementara menggunakan kerucut lalu lintas.
"Masih dalam tahap sosialisasi, jalur sekarang menggunakan bahu jalan yang pengamanannya menggunakan kerucut. Ini kita berlakukan dan kita sesuaikan dengan jam CFD dari jam 06.00 WIB sampai jam 10.00 WIB setiap Ahad," kata Maman, Ahad (23/8).
Sosialisasi juga untuk melihat kesiapan dan ketaatan para pengguna kendaraan roda dan empat untuk menghormati jalur khusus pengguna sepeda. "Sosialisasi ini agar pengguna jalan lainnya, agar ketika Ahad itu tidak ada juga yang parkir di bahu jalan karena akan ada jalur sepeda," ujarnya.
Selama dua pekan masa sosilasisasi, ia mengklaim respons masyarakat cukup baik. Bahkan banyak komunitas sepeda yang datang dari luar daerah, seperti Pandeglang dan Cilegon. Kendati demikian, Maman mengaku masih ada kekurangan pembatas jalan berupa kerucut lalu lintas untuk dipasang di jalur sepeda.
"Ini kan jaraknya tujuh kilometer, kalau pulang pergi berarti 14 kilometer, jadi setiap lima puluh meter seharusnya ada kerucut. Tapi ini memang masih banyak kekurangan untuk pengamanannya, khususnya dari kerucut itu, akan kita upayakan lagi kedepannya karena itu bagian pengamanan keselamatan bersepeda," ujarnya.
Maman mengaku hingga kini pemerintah memang belum memberikan fasilitas jalur sepeda bagi warganya. Untuk itu, jika jalur sepeda ini dinilai efektif, wali kota Serang akan mengeluarkan surat edaran untuk pemberlakuan jalur ini secara resmi bagi masyarakat.
"Memang belum diberikan ruang oleh pemerintah masalah jalur sepeda ini, makanya kita adakan inovasi ini. Jika efektif, rencananya kita akan imbau melalui surat edaran Wali Kota, seperti ke kantor untuk bersepeda seminggu sekali, nanti harinya ditentukan," katanya.
Wakil Wali Kota Serang Subadri Ushuluddin mengatakan pemberlakuan jalur sepeda harus direncanakan dan dipersiapkan secara matang. Kajian yang sedang dilakukan terkait jalur ini memang menjadi keharusan sebelum penerapan dilakukan.
"Jalur sepeda nggak semudah membalikkan talapak tangan, harus persiapan dulu yang matang, perencanaan dulu yang matang. Jadi kita kaji dulu bersama mudharat manfaatnya, positif negatifnya," ujarnya.
Perencanaan dan persiapan ini dilakukan agar dampak jalur sepeda dirasakan secara maksimal. "Kita matangkan dulu bersama, nanti kalau sudah dibikin sementara manfaatnya kurang khawatir kayak batu akik saja," ujarnya.
Salah seorang anggota komunitas sepeda Kota Serang, Muhammad Kholani (36 tahun) mengatakan sangat menyambut baik rencana pemkot membuat jalur khusus pengendara sepeda. Penerapan jalur sepeda diyakininya dapat mengurangi angka kecelakaan pengendara sepeda di jalanan Kota Serang.
"Sangat berterima kasih jika memang pemkot merencanakan itu (jalur sepeda). Semoga dengan rencana tersebut bisa mengurangi angka kecelakaan pengguna sepeda di jalan," katanya.
Selama ini, Kholani mengaku was-was bersepeda di ruas jalan di Serang. Dengan adanya jalur khusus, ia mengatakan akan membuat tenang setiap pengguna sepeda untuk berlalu-lalang di Ibu kota provinsi Banten.
"Jadi semakin tenang, jadi nggak repot karena kita punya jalur sendiri. Harapannya semoga benar-benar terealisasi," ujarnya.