REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Perusahaan mobil nasional Malaysia, Proton melakukan ekspor gelombang pertama ke Kenya, Afrika. Ekspor terdiri dari 30 unit Proton Saga yang dikirim sebagai kit CKD (Completely Knocked Down) dan akan dirakit oleh Simba Corporation (Simba).
Simba merupakan sebuah konglomerat yang terdiversifikasi dengan sejarah panjang dalam penjualan dan pengalaman perakitan di industri otomotif. Perakitan kendaraan Proton untuk membantu memacu aktivitas manufaktur Kenya.
Keputusan Proton untuk mengekspor Saga dalam format CKD dibuat setelah berkonsultasi dengan mitranya di Kenya, Simba. Selain menarik pajak yang lebih rendah dengan dirakit secara lokal, unit CKD akan membantu memacu perkembangan industri manufaktur otomotif Kenya.
“Sementara itu memperkuat posisi domestik Proton sangat penting untuk benar-benar diakui sebagai pembuat mobil internasional. Kami perlu melihat produk kami di tempat yang beragam seperti Bangkok, Islamabad, Kairo, dan sekarang, Nairobi," kata Wakil Chief Executive Officer Proton, Dato 'Radzaif Mohamed di Kuala Lumpur, Senin (24/8).
Di tingkat nasional, ujar dia, ini juga akan meningkatkan nilai perdagangan antara Malaysia dan Kenya. Ekspor Proton juga membantu berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja di industri otomotif Kenya.
Tamu kehormatan untuk upacara pelepasan bendera adalah Komisaris Tinggi Kenya untuk Malaysia, Francis N. Muhoro.
Dalam pidatonya, Muhoro ingin agar lebih banyak perusahaan Malaysia seperti Proton menemukan peluang investasi di Kenya.
"Masuknya Proton ke negara ini tidak hanya sebagai pintu masuk ke pasar 51 juta orang tetapi juga merupakan pintu gerbang ke pasar potensial 1,3 miliar yang mendiami benua Afrika," katanya.