Senin 24 Aug 2020 23:46 WIB

BMKG: Waspadai Gelombang Tinggi 4 Meter di Perairan Aceh

Pengguna transportasi laut diimbau meningkatkan kewaspadaan.

BMKG: Waspadai Gelombang Tinggi 4 Meter di Perairan Aceh (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Ampelsa
BMKG: Waspadai Gelombang Tinggi 4 Meter di Perairan Aceh (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,BANDA ACEH -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Iskandar Muda (SIM) Aceh meminta nelayan dan pengguna transportasi laut agar mewaspadai gelombang setinggi 4 meter berpotensi terjadi di perairan Aceh dalam beberapa hari ke depan.

"Kita imbau waspada akibat potensi gelombang tinggi mencapai 4 meter atau lebih di tiga wilayah perairan Aceh," terang Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I SIM Aceh, Zakaria Ahmad di Banda Aceh, Senin (24/8).

Ketiga wilayah perairan di provinsi paling barat di Indonesia tersebut, ia menerangkan, yakni utara Sabang, barat-selatan Aceh, dan Samudera Hindia barat Aceh dan sekitarnya. Sedangkan wilayah perairan Banda Aceh-Sabang dilanda gelombang 1,25 sampai 2,5 meter, lalu utara-timur Aceh dan Selat Malaka bagian utara masing-masing berkisar antara 0,5 hingga 1,25 meter.

"Letak Provinsi Aceh paling utara di Sumatera yang berbatasan langsung Samudera Hindia serta laut lepas, mengakibatkan cuaca buruk rawan terjadi dan berimbas kepada gelombang besar," katanya.

Namun, lanjut Zakaria, gelombang tinggi tersebut juga terjadi akibat dipengaruhi faktor kecepatan angin di wilayah perairan yang saat ini berkisar 5 sampai 10 knot atau 10 hingga mencapai 20 kilometer per jam.

Ia memperkirakan, gelombang perairan tersebut bisa terjadi dalam beberapa hari ke depan di pekan ini, sehingga pihaknya mengimbau pengguna transportasi laut meningkatkan kewaspadaan.

"Di tiga wilayah perairan Aceh, terutama nelayan dan jasa pelayaran jangan memaksakan untuk melaut dengan mematuhi syahbandar setempat," tegas Zakaria.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement