REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid mengingatkan, ada tiga hal yang perlu dimiliki oleh para calon kepala daerah saat membangun wilayahnya. Tiga hal itu adalah komitmen terhadap pembangunan bidang pendidikan, kesejahteraan rakyat, dan kesehatan.
"Dalam bidang pendidikan, calon kepala daerah perlu memiliki kesungguhan dalam meningkatkan sarana dan fasilitas pendidikan di seluruh lembaga pendidikan tanpa kecuali," kata Jazilul dalam keterangannya, di Jakarta, Selasa, dalam acara Pembekalan Calon Kepala Daerah dan Penandatanganan Pakta Integritas di Kantor DPP PKB, Jakarta, Senin (24/8).
Jazilul mengatakan, pembangunan dalam bidang pendidikan tidak hanya mengenai tersedianya infrastruktur gedung, namun bagaimana nasib guru juga mutlak diperhatikan. Dia berharap para calon kepala daerah punya tekad memberikan penghargaan dan insentif kepada guru yang berprestasi dan inovatif.
Wakil Ketua Umum DPP PKB itu menilai dalam era teknologi informasi tidak bisa lepas dari kehidupan, guru-guru di daerah didorong mampu dan cakap memberi pengajaran lewat metode online. "Hal-hal yang menjadi pendukung masalah ini, seperti jaringan dan pemahaman penggunaan teknologi informasi perlu dipikirkan oleh para calon kepala daerah," ujarnya.
Hal itu, menurutnya juga akan berhubungan dengan peningkatan dan pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM) dengan berbagai strategi, teknik, dan metode yang terpadu dan berkesinambungan. Jazilul yang biasa disapa Gus Jazil itu menjelaskan, anggaran pendidikan sesuai amanah konstitusi adalah 20 persen dari APBN, dan diharapkan juga diwujudkan dalam APBD.
"Pendidikan dengan anggaran 20 persen di daerah sangat penting, karena untuk memperluas akses pendidikan dan menghilangkan buta huruf yang masih ada di masyarakat. Perlu ditambahkan juga pentingnya pendidikan dan kegiatan ekstrakurikuler serta pendidikan deradikalisasi," katanya lagi.
Menurutnya, deradikalisasi bisa ditempuh dengan membumikan nilai-nilai Islam Ahlussunnah wal Jama’ah sebagai sikap keagamaan di Indonesia yang penuh dengan nilai moderat, toleransi, dan menghormati di antara pemeluk agama yang berbeda-beda. Dalam bidang keagamaan, dia mendorong agar ada program perbaikan fasilitas rumah ibadah dan pemberian insentif untuk guru ngaji dan guru agama informal.
Terkait bidang kesehatan, Jazilul mendorong calon kepala daerah mengadakan program kesehatan gratis untuk rakyat miskin dan tidak mampu. "Masyarakat yang berada di wilayahnya tidak hanya gratis dalam berobat, namun mereka juga harus terhindar dari gizi buruk dan kekurangan gizi, agar anak-anak tidak mengalami stunting. Untuk itu, perlu revitalisasi posyandu agar meniadakan angka kematian ibu dan anak," ujarnya lagi.
Jazilul menilai ketika vaksin Covid-19 belum didistribusikan kepada masyarakat, diharapkan calon kepala daerah menerapkan protokol kesehatan di wilayahnya dengan ketat, misalnya program maskerisasi semua warga untuk menekan penyebaran Covid-19. Dalam masalah pandemi, Gus Jazil menyebut tidak hanya calon kepala daerah yang aktif melakukan, partisipasi masyarakat luas juga perlu didorong guna tercipta desa sehat.
"Urusan kesejahteraan rakyat, setiap calon kepala daerah wajib menciptakan ekonomi alternatif berbasis kemandirian rakyat. Untuk mencapai hal itu, dalam program pertanian dan perkebunan perlu melakukan intensifikasi, mekanisasi, dan ekstensifikasi pertanian," katanya pula.
Selain itu, menurutnya dengan menambah perluasan lahan pertanian minimal 5 persen dalam lima tahun, pertanian dan perkebunan yang dikembangkan diharapkan sesuai dengan potensi yang ada di daerah masing-masing.