REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP PDIP Bidang Kaderisasi dan Ideologi Djarot Saiful Hidayat mengatakan, sekolah partai diperlukan guna menghadirkan sosok pemimpin daerah berkualitas dan mengabdi untuk rakyat. Menurutnya, hal itu dilakukan agar para calon pimpinan memahami tata kelola pemerintahan daerah.
"PDIP terus mensublimasi diri sebagai partai pelopor yang ideologis mempunyai tanggung jawab sejarah untuk mempersiapkan calon-calon pemimpin kepala daerah yang mumpuni secara ideologis," kata Djarot saat dikonfirmasi, Senin (24/8).
Djarot mengatakan, tak hanya mengemban tanggung jawab sejarah, PDIP juga memiliki tugas untuk mewujudkan amanat Undang-Undang Dasar 1945. Yakni, sambung dia, mewujudkan pemerintahan yang melindungi segenap bangsa Indoneaia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
"Memajukan kesejahteran umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial," ujarnya.
Mengutip pidato Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri, Djarot mengatakan bahwa Pancasila bukan suatu ideologi yang utopis. Mantan bupati Blitar ini menegaskan, Pancasila merupakan ideologi bangsa yang kehadiranya dapat dirasakan masyarakat.
Menurutnya, sudah saatnya Pancasila dijalankan dalam kebijakan pembangunan nasional dan juga tentunya dalam pembangunan daerah di segala bidang kehidupan, baik di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, mental dan spiritual maupun lingkungan hidup.
Ketua DPD PDIP Medan itu menjelaskan, kebijakan pembangunan tersebut tentunya harus berdasarkan kebutuhan rakyat. Dia mengatakan, dijalankan dengan memanfaatkan seluruh kekuatan dan potensi bangsa melalui riset yang terencana, terarah dan terukur.
"Oleh karena itu, PDIP secara konsisten, terukur dan terencana untuk terus melakukan sekolah partai bagi cakada yang mengikuti Pilkada serentak sejak 2015 hingga saat ini," katanya.
Seperti diketahui, PDIP membuka sekolah partai bagi pasangan calon kepala daerah gelombang pertama pada Jumat (21/8). Sekolah bagi para calon kepala daerah itu dilakukan secara daring menyusul pandemi virus SARS-CoV-2 alias Covid-19.
Hasto menjelaskan, sekolah partai merupakan tradisi PDIP untuk memberikan materi sekaligus pembelajaran kepada para calon kepala daerah tentang politik kebangsaan. Dia mengatakan, sekolah tersebut akan diselenggarakan lima hari berturut-turut dengan tetap menerapkan disiplin protokol kesehatan.