Selasa 25 Aug 2020 06:00 WIB

Warga Kota Bekasi Gelar Dangdutan, Polisi Mengaku Kecolongan

Kapolsek Bantargebang bakal memanggil warga yang gelar hajatan dan musik dangdut.

Rep: Uji Sukma Medianti/ Red: Erik Purnama Putra
Warga melihat pertunjukan dangdut (ilustrasi).
Warga melihat pertunjukan dangdut (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Sebuah video yang menunjukkan kerumunan viral di media sosial (medsos). Hal itu membuat geger warganet lantaran kegiatan tersebut digelar di tengah kasus Covid-19 yang masih meningkat di Kota Bekasi.

Rekaman video amatir yang diambil dari ponsel milik warga itu, memperlihatkan adanya pesta pernikahan yang diramaikan oleh hiburan musik dangdut. Belakangan diketahui, lokasi aksi dangdutan itu berada di Kampung Ciketing Asem, Kelurahan/Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi, Jawa Barat pada Ahad (23/8).

Kapolsek Bantargebang, Kota Bekasi, Kompol Ali Djoni membenarkan peristiwa yang duilangsungkan pada pukul 22.00 WIB. Pihaknya telah menginstruksikan jajarannya membubarkan acara setelah mendapat laporan.

“Waktu itu kita dapat informasi malam sekira jam 10-an. Kita langsung perintahkan anggota yang piket untuk ke sana untuk segera dibubarkan,” terang Ali saat dihubungi wartawan, Senin (24/8).

Dia menuturkan, semula acara tersebut hanyalah pesta pernikahan. Pihaknya pun memberikan izin dengan waktu terbatas. “Kita kasih izin sampai jam 16.00 sebenarnya,” ujar Ali.

Hanya saja, lanjut dia, warga yang bersangkutan hanya melapor ada organ tunggal saja bukan acara dangdutan meriah seperti di video. Sebelumnya, pihak penyelenggara acara sudah bersurat ke kelurahan, lalu kepolisian pun melakukan verifikasi dengan syarat mematuhi protokol kesehatan. Seperti menggunakan masker dan membatasi kepadatan maksimal 100 orang secara bergantian.

Namun, penyelenggara acara ternyata melanggar sehingga mengganggu kenyamanan warga sekitar. Kompol Ali pun mengaku kecolongan. “Mereka tidak mengindahkan imbauan dari kita menggelar sesuai protokoler kesehatan,” jelas Ali.

Selanjutnya, Ali berjanji bakal memanggil pihak penyelenggara hajatan yang diiringi musik dangdut. Pihaknya juga sudah menurunkan staf intelijen di lapangan untuk dapat menginterogasi mereka yang terlibat. Ke depannya, pihak kepolisian akan memperketat izin sehingga peristiwa semacam itu tak lagi terulang.

“Kita akan memanggil saya sudah upayakan anggota intel saya agar bisa memanggil yang bersangkutan yang melaksanakan hajatan yang kemarin itu. Interogasi alasan mereka, ya kita juga merasa kecolongan dibohongin sama mereka,” kata Ali.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement