REPUBLIKA.CO.ID, PARIAMAN -- PT Pos Indonesia Kota Pariaman, Sumatra Barat, menyalurkan bantuan sosial tunai tahap 4 dan 5 dari Kementerian Sosial. Sebanyak 3.747 keluarga penerima manfaat (KPM) akan menerima bansos di daerah itu.
"Pembagian bansos tunai tersebut dilakukan Senin (24/8) di Kantor Pos Pariaman. Ada di kantor desa, dan ada juga diantarkan langsung ke rumah KPM," kata Kepala Kantor Pos Pariaman, Roza Matra di Pariaman, Selasa (25/7).
Ia menjelaskan penyerahan bansos kepada KPM di kantor Pos dilakukan dengan cara dijadwalkan berdasarkan desa dan kelurahan guna mengatasi kerumunan. Dengan demikian diharapkan akan dapat mengurangi potensi penyebaran Covid-19.
Sedangkan di kantor desa, lanjutnya yaitu untuk lokasinya yang jauh dari Mantor Pos atau pusat kota yang tujuannya untuk mempermudah warga serta mengurangi potensi warga terpapar saat menuju lokasi. Lalu untuk KPM, bansos tunainya diantarkan langsung yaitu KPM yang memasuki lansia, sakit, atau karena kondisi fisiknya yang tidak mendukung datang ke kantor pos dan desa.
Ia menyebutkan besaran bantuan yang diberikan yaitu Rp 300 ribu per KPM. Sehingga dengan pemberian bantuan sosial tunai tahap 4 dan 5 maka jumlah bantuan yang disalurkan pada saat ini yaitu Rp 600 ribu. Ia menyebutkan jumlah dana bansos tersebut turun dari tahap 1, 2 dan 3 dengan jumlah dana yang diterima Rp 600 per KPM per tahap. Sedangkan saat ini Rp 300 per KPM per tahap ."Juga terjadi penurunan jumlah KPM yang disalurkan oleh PT Pos di Pariaman dari tahapan sebelumnya, tapi tidak terlalu banyak," katanya.
Ia menyebutkan pada tahap tahap 1 dan 2 jumlah KPM yang disalurkan bansos-nya melalui Pos yaitu 4.040. Lalu pada tahap 3 turun menjadi 3.789, dan tahap 4 dan 5 menjadi 3.747.
Ia menjelaskan pihaknya tidak mengetahui penyebab penurunan tersebut karena PT Pos hanya menyalurkan. Sedangkan data didapatkan dari Kemensos. Namun ia menduga hal tersebut disebabkan adanya KPM yang tidak mengambil atau ada ganda.
Ia menambahkan bansos tersebut merupakan bantuan pemerintah untuk warga terdampak Covid-19 serta meningkatkan perekonomian masyarakat akibat pandemi virus tersebut.
Sementara itu, Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Dinas Sosial Kota Pariaman, Hidayat mengatakan terjadi pengurangan penerima KPM di Pariaman akibat adanya data ganda. Salah satunya ada keluarga masuk ke Program Keluarga Harapan. "Setidaknya ada 250 data KPM yang kami perbaiki," ujarnya.
Ia menyebutkan sebelumnya penerima bantuan sosial tunai di Pariaman mencapai 4.838 KPM. Namun setelah diperbaiki data yang diusulkan ke Kemensos sekitar 4.400 KPM. "Namun biasanya nanti akan digantikan ke keluarga lain yang berhak dan belum mendapatkan bantuan," tambah dia.
Ia menyampaikan selain PT Pos penyaluran bansos juga dilakukan melalui BRI dan BNI. Namun hingga sekarang pihaknya belum mendapatkan laporan baik dari Kemensos maupun pihak bank berapa jumlah penerima dan sistem penyalurannya. "Mungkin besok atau dua hari ke depan disampaikan kepada kami," tambahnya.