REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- KB Kookmin Bank akan segera menjadi pemegang saham pengendali PT Bank Bukopin Tbk melalui aksi korporasi private placement non-preemptive. Adapun kepemilikan KB atas saham Bank Bukopin menjadi sebesar 67 persen.
Direktur Utama Bank Bukopin Rivan A Purwantono mengatakan suntikan modal yang telah diberikan kepada Perseroan lebih dari 200 juta dolar AS dengan tambahan sebesar 400 juta dolar AS. Rivan berharap, modal ini dapat memperkuat likuiditas Bank Bukopin.
"Bantuan likuiditas itu diharapkan dapat memperkuat fondasi Bank Bukopin untuk terus berkembang," kata Rivan melalui keterangan tertulis, Senin (24/8).
Setelah diambil alih KB, Rivan menuturkan, Bank Bukopin akan sangat selektif dalam mencari pasar untuk bersaing. Perseroan tetap fokus pada hal yang paling relevan dan sesuai dengan fokus bisnis, yaitu segmen Ritel, terutama UMKM, Koperasi dan Komunitas pelaku bisnis Indonesia-Korea.
Selain fokus pada sektor UMKM, Rivan mengatakan kerjasama antara Kookmin dan Bukopin juga dapat dilakukan untuk peningkatan layanan pada pengajuan kredit pemilikan rumah (KPR). Menurut Rivan, hal tersebut sangat dimungkinkan melihat sektor ini merupakan spesialisasi dari Kookmin.
Menurut Rivan, beberapa terobosan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan layanan ini yaitu mempercepat proses investigasi atau penilaian aset calon debitur hanya dalam satu jam. Proses pengajuan bisa lebih cepat dengan adanya database.
"Dengan penambahan investasi KB di berbagai aspek, transformasi manajemen dan perseroan dapat lebih cepat, sehingga mampu melayani nasabah dengan lebih baik lagi," kata Rivan.
Selain itu, Bank Bukopin juga akan meningkatkan layanan di segmen ritel melalui penawaran yang lebih berpusat pada nasabah. Model bisnis dan operasinya akan disesuaikan secara khusus untuk segmen pasar yang sesuai dengan segmen bisnis Bank Bukopin.
Dari sisi SDM, Rivan mengatakan, akan ada transfer ilmu antara KB dengan Bank Bukopin di beberapa bidang. Salah satunya digitalisasi jaringan ritel Bank Bukopin dan kontribusi Bank Bukopin pada perekonomian Indonesia.