REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) masih belum menunjukkan sikap lebih lanjut dalam kontestasi Pilwalkot Surakarta. Meski pasangan independen Bagyo Wahyono-F.X Supardjo (Bajo) muncul, PKS juga tak lantas memberikan dukungannya.
Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin mengatakan, tidak turunnya dukungan PKS untuk Bajo itu lantaran pasangan tersebut dinilai tak sesuai dengan rencana dan harapan PKS. "Karena Bajo bukan bagian dari skenario PKS," kata Ujang saat dihubungi, Selasa (25/8).
Lima kursi yang dimiliki PKS di DPRD Solo masih belum mampu mengusung calon kepala daerah dari partai sendiri karena minimum memiliki 9 kursi di DPRD. Sedangkan, fraksi parpol lainnya sudah memberikan dukungan ke anak Presiden Joko Widodo (Jokowi) Gibran Rakabuming Raka bersama Teguh Prakosa.
Sementara, Ujang juga menyebut, kemunculan Bajo bisa saja merupakan bagian dari skenario pihak Gibran. Keadaan ini, dinilai Ujang semakin membuat PKS Gamang.
"PKS sedang gamang. Tak cukup kursi untuk mengusung calon. Punya kursi 5 di DPRD Solo. Kurang 4 kursi lagi. Semua partai lain sudah diborong Gibran. Jadi pilihannya hanya dukung Bajo," kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) itu.
Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta, Jawa Tengah, memutuskan bakal calon pasangan perseorangan Bagyo Wahyono-F.X. Supardjo (Bajo) lolos verifikasi faktual (verfak). Sehingga, pasangan Bajo berhak mendaftar sebagai peserta pilkada setempat, 4—6 September 2020.
"Pasangan Bajo dari hasil verfak data dukungan tahap pertama dan masa perbaikan totalnya 38.831 pendukung, sedangkan syarat dukungan minimal 35.870 pendukung atau sudah melebihi," kata Ketua KPU Kota Surakarta Nurul Sutarti usai Rapat Pleno Rekapitilasi Dukungan Balon Perseorangan dalam Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta 2020 masa perbaikan di Solo, Jumat (21/8).
Pada pekan lalu, Gibran Rakabuming Raka berharap tidak akan melawan kotak kosong pada Pilkada 2020 nanti. Ia mengungkapkan, saat ini masih ada calon dari independen yang tengah berjuang untuk maju dan meramaikan perebutan kursi wali kota Solo.
"Kotak kosong, teman-teman media coba ke Solo nanti kalau terbukti tidak ada kotak kosong bagaimana?" kata Gibran usai menemui Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan di Jakarta, Rabu (12/8).