Selasa 25 Aug 2020 12:50 WIB

Karotang dan Mata Bongsang, Kapal Perang Buatan Dalam Negeri

Karotang dan Mata Bongsang bagian dari pembanguan kekuatan TNI AL. 

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ratna Puspita
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono
Foto: ANTARA/M RISYAL HIDAYAT
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Karotang-872 dan Mata Bongsang-873 merupakan dua nama anyar di lingkungan TNI Angkatan Laut (AL). Nama-nama itu merupakan nama kapal perang baru TNI AL berjenis patroli cepat (PC) yang dibuat di dalam negeri.

Kapal perang jenis PC-40 M itu memiliki spesifikasi panjang 45,5 meter, lebar 7,9 meter dan bobot 220 ton. Kapal tersebut mampu melaju dengan kecepatan maksimal 24 knot, kecepatan jelajah 17 knot, dan kecepatan ekonomis 15 knot, serta memiliki ketahanan berlayar selama enam hari. Kapal perang ini juga dilengkapi dengan dua unit radar dan senjata meriam 30 mm dan akan diawaki 35 prajurit. 

Baca Juga

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana Yudo Margono, pada kegiatan peluncuran dan penamaan kapal tersebut mengatakan, pembangunan kapal itu merupakan bagian integral dari pembanguan kekuatan TNI AL. Menurut dia, itu sesuai dengan perencanaan strategis yang telah ada dan bertujuan untuk mendukung pemenuhan tugas TNI AL.

"Realisasi pembangunan kemampuan dari pemenuhan kapal patroli ini, harus pula ditunjang dengan peningkatan kemampuan dan profesionalitas prajurit pengawaknya sebagai perwujudan dari TNI AL yang profesional, modern dan tangguh,” ujar Yudo dalam keterangan pers, Selasa (25/8).

Alat utama sistem persenjataan (Alutsista) TNI AL ini, kata Yudo, merupakan kapal perang produksi dalam negeri yang diproduksi PT Karimun Anugrah Sejati. Rencananya kapal tersebut akan memperkuat jajaran unsur patroli di bawah Satuan Patroli Lantamal X Jayapura dan Satrol Lantamal I Belawan. 

Menurut Yudo, Indonesia sebagai negara maritim kepulauan terbesar di dunia sudah seharusnya memperkuat kemampuan dalam mengamankan wilayah perairan yang sangat luas. Hal tersebut perlu dilakukan guna menjamin keamanan dan keselamatan pelayaran di seluruh perairan yurisdiksi Indonesia yang merupakan bentuk tanggung jawab sebagai negara kepulauan.

"Hal tersebut memiliki konsekuensi perlunya penambahan kapal-kapal patroli secara bertahap hingga memenuhi jumlah yang dibutuhkan," jelas dia.

Seusai diresmikan di Galangan PT Karimun Anugrah Sejati (KAS), Batam, Kepulauan Riau, Senin (24/8), Yudo melaksanakan peninjauan ke kapal, mulai dari geladak, anjungan dan bagian-bagian kapal lainnya. Sebelum acara peresmian, KSAL meninjau Markas Komando Gugus Keamanan Laut (Guskamla) Koarmada I yang diterima langsung oleh Komandan Guskamla Koarmada I, Laksma TNI Yayan Sofiyan.

Hadir pada kegiatan tersebut para Pejabat Tinggi TNI AL diantaranya Asintel Kasal, Asrena Kasal, Aspers Kasal, Aslog Kasal, Pangkoarmada I, Pangkoarmada II, Kadispenal, Kadisadal, Kadislaikmatal, Kadisbekal, Danlantamal IV, Danguskamla Koarmada I, Komisaris dan Dirut PT KAS serta Satuan Tugas Yekda Dalam Negeri. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement