Selasa 25 Aug 2020 15:37 WIB

DPRD Jabar: Langkah Uji Klinis Vaksin Patut Diapresiasi

Secara statistik global belum ada tanda penurunan gejala penularan Covid-19

Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Petugas medis memeriksa sampel darah relawan saat simulasi Uji Klinis Vaksin Covid-19 di Rumah Sakit Pendidikan Universitas Padjadjaran, Jalan Prof. Eyckman, Kota Bandung.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Petugas medis memeriksa sampel darah relawan saat simulasi Uji Klinis Vaksin Covid-19 di Rumah Sakit Pendidikan Universitas Padjadjaran, Jalan Prof. Eyckman, Kota Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat (Jabar) Brigjen TNI (purn) Taufik Hidayat optimistis terhadap serangkaian proses uji klinis vaksin virus corona (Covid-19) yang tengah digalakkan di Jabar.

"Langkah (rangkaian uji klinis vaksin Covid-19) yang kini sedang ditempuh pemerintah Provinsi Jawa Barat ini patut diapresiasi, sebab ini termasuk bentuk komitmen kita dalam menekan pandemi Covid-19 di wilayah Jawa Barat," ujar Taufik, usai Rapat Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 di Jawa Barat, di Ruang Siliwangi Makodam III/Siliwangi, Bandung, Selasa (25/8).

Menurut Taufik, sampai sejauh ini, terhitung sejak awal mula merebaknya virus ini, belum menunjukkan tanda tanda adanya penurunan gejala (berkurangnya penularan) secara global. "Ini bisa kita cermati melalui data statistik global tentang penularan Covid-19 yang cenderung meningkat," katanya.

Taufik menjelaskan, dari data Covid-19 per 24 Agustus 2020 misalnya, pandemi global ini hingga detik ini telah menjangkiti 216 negara dengan total 17.660.523 terkonfirmasi. "Dimana 680.894 lainnya tak terselamatkan (meninggal)," katanya.

Paralel dengan itu, kata dia, kasus di Indonesia juga menunjukkan hal serupa, dimana data Covid-19 per 24 Agustus 2020 mencatatkan sebanyak 155.412 dinyatakan positif, 111.060 sembuh dan yang meninggal sebanyak 6.759."Sementara untuk Jawa Barat, per 25 Agustus 2020, terdapat 9.420 dinyatakan positif, 5.876 lainnya sembuh dan yang meninggal 262," katanya.

Meski begitu, Taufik meminta masyarakat tak perlu panik. Apalagi, saat ini dunia tengah mengembangkan uji coba vaksin yang diharapkan mampu menangkal penyebaran virus corona.

"Ya, tentu ini menjadi kabar gembira buat kita semua, meskipun masih dalam tahap uji coba. Semua masalah pasti ada jalan keluarnya. Tinggal sejauh mana kita memaksimalkan upaya," katanya.

Terkait proses uji klinis vaksin Covid-19 di Jabar, ia mengajak seluruh elemen untuk mendukung penuh kebijakan tersebut."Percayakan pada Yang Maha Kuasa, insya Allah ada jalan keluarnya, amin," katanya. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement