Warta Ekonomi.co.id, Jakarta
Pendiri raksasa e-commerce China, Alibaba, Jack Ma telah melihat perubahan serius di dunia. Dalam 30 tahun ke depan, kata Jack Ma kepada David Faber dari CNBC, kecerdasan buatan akan melampaui pengetahuan manusia, yang menyebabkan hilangnya pekerjaan.
"Gelombang baru akan datang. Pekerjaan akan diambil alih [oleh data]," ujar Jack Ma. "Orang-orang yang mengejar itu, akan kaya, akan lebih sukses." tambahnya sebagaimana dilansir dari CNBC Make It di Jakarta, Selasa (25/8/2020).
Baca Juga: Cantik, Cerdas dan Kaya, Wanita Ini Ternyata Tangan Kanan Jack Ma
Tapi bagi mereka yang tertinggal, Ma mengatakan bahwa masa depan mereka akan menyakitkan. Inti dari era baru teknologi ini yakni mendekat dengan cepat adalah data. Menurut proyeksinya, untuk pasar kerja di masa depan, keterampilan yang terkait dengan data dan analisisnya akan menjadi sangat berharga.
"Dunia akan menjadi data," kata Ma. "Saya pikir ini hanyalah awal dari periode data."
Jack Ma sendiri mengungkap Alibaba memiliki data pelanggan yang sangat banyak, banyak di antaranya mengunjungi situs web beberapa kali sehari. Informasi yang banyak itu, Ma menjelaskan telah membuka matanya tentang seperti apa dunia ini dalam beberapa dekade mendatang.
"Kami pikir data akan menjadi sangat penting bagi kehidupan manusia di masa depan," katanya. "Besok [dengan Internet of things], semuanya akan terhubung [dengan data]."
"Data akan menjadi sangat penting bagi kehidupan manusia di masa depan." ujar Jack Ma.
Jack Ma bukanlah satu-satunya pemimpin bisnis yang menekankan pentingnya keterampilan analitis. CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk, juga mengerjakan proyek untuk menghubungkan otak manusia dengan komputer, yang akan meningkatkan kecepatan pemrosesan data otak manusia.
Lalu, pendiri Microsoft, Bill Gates juga mengungkap kemampuan untuk memanfaatkan informasi akan mengubah kesehatan global dan mencegah penyebaran penyakit.