Rabu 26 Aug 2020 02:32 WIB

Luhut: Pengelolaan Sampah Buka 120 Ribu Lapangan Kerja Baru

Penerapan eko sirkular dalam pengelolaan sampah bisa membuka lapangan kerja baru.

Red: Nidia Zuraya
Pekerja memilah dan membersihkan sampah plastik yang dapat didaur ulang di tempat penampungan. Penerapan eko sirkular dalam pengelolaan sampah diharapkan dapat membuka lapangan kerja baru.
Foto: ANTARA /Irwansyah Putra
Pekerja memilah dan membersihkan sampah plastik yang dapat didaur ulang di tempat penampungan. Penerapan eko sirkular dalam pengelolaan sampah diharapkan dapat membuka lapangan kerja baru.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan penerapan ekonomi sirkular melalui pengelolaan sampah bisa membuka lebih dari 120 ribu lapangan kerja baru. Luhut mengatakan pemerintah saat ini sangat peduli terhadap pengelolaan sampah plastik.

"Penerapan eko sirkular dalam pengelolaan sampah diharapkan dapat membuka lapangan kerja lebih dari 120 ribu lapangan kerja baru dengan industri daur ulang dan 3,3 juta pekerja informal pendukung," katanya dalam peluncuran Packaging Recovery Organization/PRO Indonesia yang ditayangkan secara daring, Selasa (25/8).

Baca Juga

Pemerintah berkomitmen untuk mengambil langkah-langkah yang tidak biasa serta menerapkan pendekatan sistem dalam memerangi sampah plastik serta polusi yang ditimbulkannya. Pemerintah beberapa waktu lalu telah meresmikan program pengolahan sampah dengan metode Refuse Derived Fuel (RDF) di Cilacap, Jawa Tengah.

"Kita mau bikin RDF seperti itu 10 lagi di kota-kota yang sampahnya di bawah 200 ton per hari. Karena sampah ini menimbulkan macam dampak penyakit, kesehatan dan sebagainya," katanya.