Selasa 25 Aug 2020 19:38 WIB

Sempat Sebut Gedung C Di-lockdown, Kementan Hari Ini Bantah

Gedung C Kementan ditutup sementara setelah 17 pegawai dinyatakan positif Covid-19..

Kementan melakukan penutupan sementara gedung C lebih untuk memberikan waktu bagi Satgas Covid-19 untuk melakukan desinfeksi total ke semua ruangan.
Foto: Kementan
Kementan melakukan penutupan sementara gedung C lebih untuk memberikan waktu bagi Satgas Covid-19 untuk melakukan desinfeksi total ke semua ruangan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) hari ini menegaskan bahwa pihaknya tidak melakukan karantina wilayah atau lockdown di kompleks perkantorannya. Melainkan, menutup sementara salah satu gedung untuk dilakukan penyemprotan disinfektan total ke seluruh ruangan.

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian Kuntoro Boga Andri menjelaskan saat Satgas Covid-19 melakukan disinfeksi, seluruh pegawai tetap bekerja dari rumah (WFH). Adapun penutupan sementara di Gedung C Kementan dilakukan pada 24-26 Agustus 2020.

Baca Juga

"Kami perlu waktu untuk tindakan pencegahan dan antisipasi penularan lanjutan. Yang terdeteksi pun saat ini sudah ditangani dan isolasi mandiri," kata Kuntoro dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (25/8).

Sejak awal pandemi, Kementan telah membentuk Satgas Covid-19 Kementan yang melibatkan tenaga medis. Satgas bertugas melakukan tracing (penelusuran) dan isolasi, agar penyebaran virus tidak meluas.

Menurut dia, sudah menjadi prosedur tetap di lingkungan Kementan untuk melakukan tes cepat secara berkala bagi pegawai yang masih bertugas di kantor maupun lapangan. Jika ditemukan hasil reaktif pada tes, Satgas akan secepatnya melakukan uji swab lanjutan.

Sebelumnya, Plt. Sesditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementan, Makmun, dalam surat edaran pada Ahad (23/8), menyatakan melakukan penutupan sementara di Gedung C Lantai 6-9 selama tiga hari pada Senin (24/8) sampai Rabu (26/8). Dalam surat edaran tersebut, disebutkan sebanyak 17 orang pegawai Ditjen PKH terkonfirmasi positif Covid-19, berdasarkan hasil uji swab (PCR) yang tersebar pada semua lantai.

"Gedung C Lantai 6-9 dilakukan lockdown untuk dilakukan desinfeksi pada seluruh ruangan dan mobil jemputan Ditjen PKH serta seluruh pegawai untuk dilakukan swab guna diuji PCR," tulis Plt. Sesditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementan dalam surat edaran Ahad (23/8).

Pegawai yang dinyatakan positif Covid-19 telah dan akan dilakukan isolasi mandiri dan penanganan lainnya sesuai tingkat keparahan penyakit. Pengawai juga diminta untuk melaporkan perkembangan penyakitnya setiap hari kepada atasan langsung dan atasan langsung melaporkan ke Plt. Sesditjen PKH.

Selama karantina wilayah, seluruh pegawai Kementan menerapkan sistem kerja dari rumah (work from home/WFH) dan wajib melaporkannya sesuai Surat Edaran selumnya terkait WFH. Sementara itu, pegawai yang dinyatakan negatif Covid-19 berdasarkan hasil PCR, dapat melakukan kegiatan pertemuan di luar kantor atau dinas luar kantor dengan tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat.

Sebagai upaya pencegahan, pihak Kementan juga melakukan pengecekan ulang seluruh fasilitas gedung perkantoran di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

"Kami terus aktif mengingatkan kewaspadaan dalam bekerja. Protokol kesehatan tetap berlaku secara ketat, meski secara bergantian harus bekerja di kantor," kata Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo di gedung C Kantor Pusat Kementan, Senin (24/08).

Syahrul mengatakan, Satgas Covid-19 Kementan bergerak cepat untuk melakukan penelusuran dan isolasi, agar penyebaran virus tidak meluas. Dengan begitu, protokol kesehatan lingkup Kementan dapat diterapkan dengan baik.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, seluruh fasilitas telah lengkap dan dalam kondisi siap siaga. Kementan, kata dia, secara teratur melakukan rapid test dan tes swab untuk setiap karyawan Kementan. Selain itu, Kementan juga terus melakukan sterilisasi gedung seusai jam kerja untuk tetap menjaga ruang kerja aman dari ancaman Covid-19.

"Setiap bulan kita sudah melakukan pengecekan melalui rapid test dan tes swab. Akan tetapi setiap karyawan juga tidak bisa 24 jam kita jaga karna mereka juga di rumah mereka, pergi ke pasar, atau ketempat lainnya," terangnya.

Syahrul mengakui, jajaran Kementan tetap diharuskan terjun ke lapangan di berbagai daerah untuk menjaga kondisi pangan tetap terjaga. Oleh karena itu, setiap pegawai Kementan diminta untuk tetap dengan mematuhi protokol kesehatan agar hasil kerja yang ditargetkan tercapai.

"Dari tes swab terakhir, ada beberapa karyawan yang positif dan saat ini sudah mendapatkan menanganan. Ruangan juga sudah kembali disterilkan. Pembagian antara WFH dan WFO juga tetap berlanjut seperti sebelumnya," terang SYL.

Pengamat Kebijakan Publik Bambang Istianto, menilai langkah yang diambil Kementerian Pertanian (Kementan) dalam menangani penularan Covid-19, pada Senin (24/8), sudah tepat. Dalam penanganan ini, Kementan melalui Satgas Covid-19 langsung bergerak cepat melakukan desinfeksi total ke semua ruangan yang ada.

"Apa pun yang dilakukan Kementan asalkan bisa efektif silahkan dilakukan. Yang paling penting harus diingat bahwa pelayanan di sana tidak boleh terganggu," kata Bambang di Jakarta, Selasa (25/8), seperti dikutip dari siaran pers Kementan.

photo
Fakta Angka Klaster Kantor di Jakarta - (Infografis Republika.co.id)

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement