Rabu 26 Aug 2020 09:31 WIB

Nasdaq Kembali Catat Rekor Tertinggi

Saham Apple Inc membebani kenaikan Wall Street dengan koreksi 0,8 persen.

Wall Street
Foto: AP/ Louis Lanzano
Wall Street

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wall Street bervariasi pada akhir perdagangan Selasa (25/8), dengan S&P 500 dan Nasdaq kembali mencatat rekor penutupan tertinggi sepanjang masa. Akan tetapi, penurunan saham Apple membatasi keuntungan dari perkembangan positif perdagangan AS-China dan kemajuan baru dalam pertempuran medis melawan pandemi virus corona.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 60,02 poin atau 0,21 persen menjadi ditutup pada 28.248,44 poin. Indeks S&P 500 bertambah 12,34 poin atau 0,36 persen, menjadi menetap di 3.443,62 poin. Indeks Komposit Nasdaq berakhir 86,75 poin atau 0,76 persen lebih tinggi, menjadi 11.466,47 poin.

Baca Juga

Dari sektor-sektor utama di S&P 500, enam mengakhiri sesi lebih tinggi, dengan layanan komunikasi menikmati persentase kenaikan terbesar dan energi mencatat penurunan terbesar. Dow, yang belum mendapatkan kembali level tertinggi Februari, mengakhiri sesi lebih rendah.

Apple Inc membebani ketiga indeks utama dengan sahamnya turun 0,8 persen beberapa hari menjelang pemecahan sahamnya dari satu menjadi empat pada Jumat (28/8). Pemecahan saham itu, yang akan mengurangi bobot Apple di Dow, mendorong perombakan di indeks industri blue-chips, dengan Salesforce.com menggantikan Exxon Mobil Corp, Amgen Inc mengambil tempat Pfizer Inc, dan Raytheon Technologies Corp digulingkan oleh Honeywell International Inc.

“Perubahan ini mencerminkan apa yang telah terjadi di lingkungan bisnis secara keseluruhan,” kata Robert Pavlik, kepala strategi investasi di SlateStone Wealth LLC di New York.

Pejabat perdagangan di Washington dan Beijing menegaskan kembali komitmen mereka terhadap Fase Satu dari kesepakatan perdagangan bilateral, tetapi niat baik antara negara-negara memburuk ketika China menyebut penerbangan pesawat mata-mata AS melalui zona larangan terbang sebagai "provokasi terbuka".

Produsen obat Inggris AstraZeneca telah memulai uji coba obat berbasis antibodi untuk pengobatan dan pencegahan Covid-19, perkembangan terbaru dalam perlombaan global untuk memerangi pandemi.

Di sisi ekonomi, indeks kepercayaan konsumen AS dari The Conference Board jatuh ke level terendah enam tahun bulan ini, sementara laporan dari Departemen Perdagangan menunjukkan penjualan rumah baru pada Juli melonjak ke level tertinggi lebih dari 13,5 tahun.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement