Rabu 26 Aug 2020 12:22 WIB

Laba Bank AS Turun 70 Persen Akibat Pandemi

Deposito bank tercatat naik lebih dari 1 triliun dolar AS selama dua kuartal.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Friska Yolandha
Kolase perbankan di Amerika Serikat. Keuntungan bank Amerika Serikat (AS) pada kuartal kedua turun 70 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Ketidakpastian ekonomi yang terus berlanjut akibat pandemi Covid-19 menjadi faktor utamanya.
Foto: Reuters
Kolase perbankan di Amerika Serikat. Keuntungan bank Amerika Serikat (AS) pada kuartal kedua turun 70 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Ketidakpastian ekonomi yang terus berlanjut akibat pandemi Covid-19 menjadi faktor utamanya.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Keuntungan bank Amerika Serikat (AS) pada kuartal kedua turun 70 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Ketidakpastian ekonomi yang terus berlanjut akibat pandemi Covid-19 menjadi faktor utamanya.

Seperti dilansir Reuters, Selasa (25/8), keuntungan bank masih bernilai kecil karena perusahaan ingin membangun ‘jaring pengaman’ untuk berjaga-jaga terhadap potensi kerugian di masa depan dan aktivitas bisnis maupun konsumen yang turun. Data ini disampaikan Federal Deposit Insurance Corporation.

Baca Juga

Deposito bank tercatat naik lebih dari 1 triliun dolar AS selama dua kuartal berturut-turut. Ini belum pernah terjadi sebelumnya. Regulator mengatakan, sektor deposito memiliki tingkat modal dan likuiditas yang sangat kuat.

Laporan pada Selasa menandai kuartal kedua berturut-turut di mana bank melihat keuntungan mereka berkurang, bahkan di level lebih rendah dibandingkan tahun lalu. Sebelumnya, FDIC juga melaporkan adanya penurunan laba 69 persen pada kuartal pertama tahun in.

Perbankan terus menyisihkan uang tunai dalam jumlah besar untuk mencegah kerugian pinjaman pada masa mendatang. Pada kuartal kedua, perusahaan melaporkan peningkatan 382 persen dari tahun sebelumnya dalam jumlah yang mereka sisihkan untuk potensi kerugian kredit.

FDIC melaporkan, tingkat pinjaman sudah lewat 90 hari jatuh tempo telah mengalami peningkatan 16 persen pada kuartal kedua. Realisasi ini terutama dikarenakan hipotek dan pinjaman usaha kecil.

FDIC mengatakan, perbankan kini banyak didukung dengan peningkatan pinjaman komersial dan industri. Sebagian besar di antaranya, senilai 480 miliar dolar AS, adalah bentuk pinjaman yang dapat dimaafkan (forgivable loans) di bawah Program Perlindungan Gaji. Program ini diluncurkan sebagai upaya pemerintah Amerika dalam membantu dunia usaha, terutama usaha kecil, dalam bertahan di tengah pandemi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement