REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Raja Yordania Abdullah II pada Selasa (26/8) menekankan bahwa perjuangan Palestina tetap menjadi masalah utama di Timur Tengah dan bahwa Kerajaan masih mendukung solusi dua negara yang akan mengakhiri pendudukan Israel dan mendirikan negara Palestina.

Abdullah II membuat pernyataan dalam sesi pembukaan KTT trilateral antara Yordania, Mesir dan Irak di Ibu Kota Amman yang berfokus pada perluasan kerja sama ekonomi dan komersial antara ketiga negara.

"Pertemuan kita hari ini sangat penting mengingat kondisi luar biasa di kawasan dan dunia ini, seiring dengan peristiwa yang bergerak cepat di kawasan kita dan upaya campur tangan asing yang membutuhkan koordinasi dan tindakan bersama yang erat," ujar dia.

Dalam pidatonya, Presiden Mesir Abdel-Fattah al-Sisi menegaskan bahwa negaranya berupaya meningkatkan kerja sama dan koordinasi antara ketiga negara untuk menghadapi tantangan tersebut. Al-Sisi juga menekankan bahwa dia setuju dengan Raja Abdullah tentang perjuangan Palestina berdasarkan solusi dua negara dan mengatakan itu akan berdampak positif pada seluruh wilayah.

Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhimi mengatakan kawasan itu tidak membutuhkan lebih banyak perang dan konflik, tetapi membutuhkan solidaritas untuk mencapai keamanan dan stabilitas bagi masyarakat di kawasan. Pernyataan terakhir dari KTT menegaskan sentralitas perjuangan Palestina dan untuk menemukan solusi berdasarkan legitimasi internasional.

Pernyataan tersebut juga menyatakan dukungan untuk Mesir dalam mencapai keamanan air dan untuk Irak dalam menjaga keamanan dan kedaulatannya. KTT trilateral itu adalah yang ketiga sejak Maret 2019, yang pertama pertama diadakan di Mesir pada Maret 2019 dan yang kedua diadakan di AS pada September 2019.

*Ahmed Asmar berkontribusi pada laporan ini dari Ankara

Ikuti Whatsapp Channel Republika