Rabu 26 Aug 2020 14:26 WIB

Alternatif Bagi Warga Bayar PBB dengan Sampah

Kolaborasi membayar PBB dengan sambah baru di kecamatan Mandalajati.

Rep: M Fauzi Ridwan / Red: Hiru Muhammad
ilustrasi. Pegawai Bank Sampah memasukkan sampah plastik sedekah dari warga di Gudang Bank Sampah Ciamis, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Sabtu (20/6/2020). Bank Sampah yang didirikan Oleh Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (DPRKPLH) Kabupaten Ciamis pada tahun 2017 ini bertujuan mengubah perilaku masyarakat untuk turut menjaga lingkungan dan mengelola sampah hingga memiliki nilai ekonomis, yang hingga kini memiliki 61 nasabah perorangan dan 50 nasabah kelompok binaan dengan hasil 13 ton sampah per bulan atau Rp10 juta per bulan yang tabungannya diarahkan untuk pembayaran PBB, pendidikan dan umroh
Foto: Antara/Adeng Bustami
ilustrasi. Pegawai Bank Sampah memasukkan sampah plastik sedekah dari warga di Gudang Bank Sampah Ciamis, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Sabtu (20/6/2020). Bank Sampah yang didirikan Oleh Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (DPRKPLH) Kabupaten Ciamis pada tahun 2017 ini bertujuan mengubah perilaku masyarakat untuk turut menjaga lingkungan dan mengelola sampah hingga memiliki nilai ekonomis, yang hingga kini memiliki 61 nasabah perorangan dan 50 nasabah kelompok binaan dengan hasil 13 ton sampah per bulan atau Rp10 juta per bulan yang tabungannya diarahkan untuk pembayaran PBB, pendidikan dan umroh

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memberikan pilihan alternatif bagi masyarakat yang ingin membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dengan nilai yang bervariasi menggunakan sampah. Kebijakan tersebut dilakukan untuk meringankan beban masyarakat di masa pandemi Covid-19.

"Ada inovasi baru kerjasama antara BPPD (Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah) dengan kewilayahan Kecamatan Mandalajati dengan program bank sampah dan pihak BJB. Hari ini inovasi dan kolaborasi membayar PBB pakai sampah," ujar Wali Kota Bandung, Oded M Danial di Kecamatan Mandalajati, Rabu (26/8).

Ia mengungkapkan, sejumlah kecamatan di Kota Bandung sudah memiliki bank sampah mandiri. Namun, kolaborasi membayar PBB menggunakan sampah baru dilaksanakan di Kecamatan Mandalajati dan diharapkan dapat dilaksanakan di kecamatan lain.

"Kolaborasi ini bagian dari upaya kita menghadirkan program membangun Bandung dengan kemandirian. Sampah diolah bernilai ekonomi dan dari ekonomi (uang hasil jual sampah) membayar PBB," katanya.