REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Wakil Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dr. Sita Laksmi Andarini mengatakan bahwa kanker paru-paru menjadi penyebab kematian nomor satu pada laki-laki di Indonesia.
"Kemudian pada perempuan nomor 5 untuk Tahun 2012, tetapi data yang terakhir ada di perempuan nomor 3 untuk jumlah kanker secara keseluruhan. Pada laki-laki nomor satu. Di atasnya kolorektal dan prostate," kata Sita dalam diskusi tentang paru yang digelar secara virtual oleh Cancer Information and Support Center (CISC), Jakarta, Rabu (26/8)
Ia mengatakan bahwa di Amerika Serikat (AS), kasus baru kanker paru di negara tersebut menjadi penyebab kematian nomor dua setelah kanker prostat, dengan jumlah penderita sebanyak 116.440 atau sebesar 13 persen, hampir sama seperti kasusnya pada perempuan.
Sita mengatakan bahwa merokok menjadi faktor risiko terbesar yang dapat menyebabkan kanker paru bagi penggunanya. Ia pun mengakui bahwa tingkat aktivitas merokok di Indonesia juga sangat tinggi, yaitu 36,1 persen dari total jumlah penduduk di Indonesia aktif merokok.
Sementara dibandingkan dengan total jumlah pria dewasa di Indonesia, 67,4 persen di antaranya adalah perokok aktif dan pada perempuan, persentasenya sebesar 4,5 persen.
"Jadi risikonya adalah merokok, asbes, polusi udara," katanya.