Rabu 26 Aug 2020 17:50 WIB

UGM Telusuri Kemungkinan Kontak Covid-19 ke GMC

Selain lcontact tracing, Satgas Covid UGM melakukan dekontaminasi ruangan di GMC.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yudha Manggala P Putra
Ilustrasi.
Foto: Prayogi/Republika
Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Buntut lulusan terkonfirmasi positif Covid-19 membuat Universitas Gadjah Mada (UGM) terus melakukan contact tracing. Setelah ada pegawainya ditemukan pula positif, UGM kini menelusuri kemungkinan kontak ke Gadjah Mada Medical Center (GMC).

Ketua Satgas Covid-19 UGM Dr. Rustamadji mengatakan, selain lakukan contact tracing Satgas Covid UGM melakukan dekontaminasi ruangan di GMC. Disiapkan pula tempat isolasi mandiri bagi karyawan-karyawan yang menunggu hasil swab.

"Juga telah disiapkan tim yang bisa mem-backup agar layanan di GMC tetap bisa berjalan. Harapannya, setelah dekontaminasi layanan akan kembali berjalan normal," kata Rustamadji, Rabu (26/8).

Ia mengatakan, untuk tenaga kesehatan yang positif Covid-19 ini telah menjalani isolasi mandiri. Kebetulan, dalam pekan ini yang bersangkutan tidak banyak berinteraksi dengan pasien maupun karyawan-karyawan GMC lain.

Sebagai antisipasi klaster perkantoran, UGM menggelar rapid test massal ke pegawai. Terlebih, sejak kegiatan perkantoran kembali dibuka, penularan Covid-19 di lingkungan kerja dan perkantoran kian masif di Tanah Air.

Kegiatan ini diikuti pegawai maupun pejabat di lingkungan Gedung Pusat UGM mulai 31 Agustus-4 September 2020. Agenda ini dilaksanakan sebagai bentuk kepedulian UGM terhadap kesehatan dan keselamatan kerja pegawai mereka.

"Rapid test kita lakukan kepada seluruh pegawai yang bekerja di lingkungan Gedung Pusat UGM, sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di lingkungan kerja," ujar Sekretaris Rektor UGM, Drs. Gugup Kismono.

Penyelenggaraan rapid test akan dilakukan Satgas Covid-19 UGM di selasar lantai satu sayap selatan Gedung Pusat UGM. Ada 500-an orang yang mengikuti kegiatan tes cepat massal selama lima hari yang akan dimulai pada 09.00 WIB.

Pelaksanaan nantinya dilakukan tetap menjaga protokol kesehatan, dan sehari akan dibagi jadi 2-3 shift untuk hindari kerumunan. Langkah lain pengukuran suhu tubuh sebelum masuk, pengaturan jumlah pegawai dan pengaturan jarak.

Lalu, penyediaan hand sanitizer di tiap ruangan, wastafel di sejumlah titik, pembagian APD bagi pegawai, serta rutin laksanakan penyemprotan disinfektan. Gugup berharap, seluruh pegawai bisa bekerja sama menanggulangi Covid-19.

"Dengan selalu menjaga kesehatan dan disiplin menerapkan protokol kesehatan. Dengan begitu, diharapkan bisa mencegah penyebaran Covid-19 di lingkungan kerja," kata Gugup.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement