Rabu 26 Aug 2020 18:19 WIB

Presiden: Jenjang Birokrasi yang Banyak Harus Disederhanakan

Penyederhanaan agar anggaran dapat bermanfaat bagi kehidupan masyarakat.

Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
Presiden Joko Widodo (Jokowi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden RI Joko Widodo menyatakan jenjang birokrasi yang terlalu banyak di berbagai sektor harus disederhanakan. Dengan demikian, anggaran yang dialokasikan dapat memberikan manfaat secara maksimal bagi kehidupan masyarakat.

"Organisasi birokrasi yang terlalu banyak jenjang dan terlalu banyak divisi harus kita sederhanakan. Eselonisasi harus kita sederhanakan," kata Presiden Jokowi dalam sambutannya di Aksi Nasional Pencegahan Korupsi yang diikuti dari Istana Kepresidenan RI, Bogor, Jawa Barat, Rabu (26/8).

Baca Juga

Selama ini, kata Presiden, jenjang birokrasi yang terlalu banyak disertai dengan tingkat eselon yang tidak efektif, justru memboroskan anggaran. Dana dari pemerintah lebih banyak digunakan untuk kegiatan-kegiatan rutin birokrasi yang tidak efektif. 

Selain itu, birokrasi dan eselonisasi yang bertingkat pun membuat pengawasan anggaran menjadi sulit. "Terlalu banyak eselon akan makin memperpanjang birokrasi, akan makin memecah anggaran dengan unit-unit yang kecil-kecil, yang sulit pengawasannya, dan anggaran akan habis digunakan hanya untuk rutinitas saja," katanya.

Presiden menginginkan anggaran untuk program-program strategis yang berpengaruh pada kebutuhan nasional dan memenuhi kepentingan masyarakat. "Itu yang membawa lompatan-lompatan kemajuan kita," kata Presiden.

Karena itu, Presiden menegaskan bahwa birokrasi yang mengorbankan kepentingan rakyat harus dirombak. Efektivitas dan transparansi perlu diutamakan dengan memanfaatkan proses digitalisasi sehingga memudahkan masyarakat.

"Regulasi kita perbaiki, tata kerja birokrasi kita sederhanakan dan transparansikan serta pemanfaatan teknologi informasi, digitalisasi, yang mudah diakses rakyat harus terus kita kembangkan," kata Jokowi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا تُوْبُوْٓا اِلَى اللّٰهِ تَوْبَةً نَّصُوْحًاۗ عَسٰى رَبُّكُمْ اَنْ يُّكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۙ يَوْمَ لَا يُخْزِى اللّٰهُ النَّبِيَّ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗۚ نُوْرُهُمْ يَسْعٰى بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَبِاَيْمَانِهِمْ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَآ اَتْمِمْ لَنَا نُوْرَنَا وَاغْفِرْ لَنَاۚ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Wahai orang-orang yang beriman! Bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak mengecewakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengannya; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka berkata, “Ya Tuhan kami, sempurnakanlah untuk kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sungguh, Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.”

(QS. At-Tahrim ayat 8)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement