REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pelaksanaan program pemberian imunisasi untuk siswa sekolah atau Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) di Kota Yogyakarta tetap dilaksanakan. BIAS tetap menghadirkan siswa SD secara langsung ke sekolah dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
“Pemberian imunisasi tetap dilakukan di sekolah. Siswa datang langsung ke sekolah untuk menerima imunisasi. Tetapi, seluruh prosesnya dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat,” kata Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Endang Sri Rahayu, Rabu (26/8).
Menurut dia, pelaksanaan BIAS dengan menghadirkan siswa secara langsung ke sekolah sudah sesuai dengan edaran Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sejumlah protokol kesehatan yang ditetapkan, di antaranya siswa harus dalam kondisi yang sehat, orang tua atau pengantar juga dalam kondisi yang sehat, begitu pula dengan guru yang hadir juga harus dalam kondisi sehat.
Sebelum menerima imunisasi, siswa, orang tua atau pengantar hingga guru harus mengisi formulir assessment kondisi kesehatan. “Setelah seluruh syarat dipenuhi, siswa akan menerima imunisasi dan wajib menunggu sekitar 30 menit di tempat khusus sebelum diizinkan pulang,” katanya.
Selama menunggu, posisi tempat duduk pun sudah diatur dengan menerapkan protokol jaga jarak dan meminta orang tua atau pengantar agar menjaga anaknya masing-masing dan menghindari interaksi dengan siswa lain dalam jumlah banyak. “Saat diizinkan pulang, siswa juga diminta langsung pulang ke rumah. Tidak boleh pergi kemana-mana, tetapi langsung pulang,” katanya.
Dalam pelaksanaan imunisasi, sekolah juga melakukan pengaturan jadwal terkait jumlah siswa yang menerima imunisasi di sekolah per hari, sehingga mengurangi potensi kerumuman di sekolah. BIAS merupakan program rutin tahunan yang dilakukan dua kali dalam setahun, yaitu pada Agustus dan November dengan sasaran siswa SD.
“Meskipun dalam kondisi pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, pemberian imunisasi tetap harus dilakukan supaya berbagai penyakit yang sudah bisa dikendalikan dengan imunisasi tidak muncul kembali,” katanya.
Pada Agustus, siswa kelas 1 SD menerima imunisasi MR dan pada tahun ini ada tambahan vaksinasi HPV untuk siswa kelas 5 dan 6 dengan sasaran 7.964 siswa. Sedangkan pada November, akan dilakukan imunisasi DT untuk siswa kelas 1 dan siswa kelas 2 serta kelas 5 menerima imunisasi TD.