REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pusat Penyuluhan Sosial Kemensos menjalin kerja sama lintas kementerian/lembaga dalam mewujudkan desa berketahanan sosial. Hal ini sebagai upaya meningkatkan taraf kesejahteraan sosial masyarakat penduduk miskin dan rentan, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan kelembagaan penyelenggaraan kesejahteraan sosial.
Turut hadir Direktur Penanggulangan Kemiskinan dan Kesejahteraan Sosial Kementerian PPN/Bappenas, Deputi Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan dan dan Perlindungan Sosial Kemenko PMK, Deputi Bidang Penguatan Inovasi Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN), Sekretaris Deputi Bidang Penguatan Inovasi Kemenristek/BRIN, dan Direktur Anggaran Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Kementerian Keuangan.
Desa berketahanan sosial merupakan kondisi ideal yang diharapkan dari desa/kelurahan yang didalamnya memiliki kesiapan sumber daya, kemampuan, dan kemauan untuk mencegah, serta mengatasi masalah-masalah kesejahteraan sosial secara mandiri dan berkelanjutan.
Menurut Kepala BP3S Kemensos Syahabuddin, desa berketahanan sosial dapat dilihat dari meningkatnya kapasitas SDM masyarakat dalam mengelola potensi dan sumber daya serta kearfian lokal masyarakat, menguatnya nilai-nilai partisipasi sosial, gotong royong, dan swadaya sosial.
“Lalu, kemampuan mengorganisir potensi/sumber daya yang ada melalui kelembagaan lokal masyarakat,” kata Syahabuddin, saat membuka kegiatan sinergitas kerja sama lintas kementerian/lembaga dalam mewujudkan desa berketahanan sosial, di Hotel Santika Sukabumi, Jawa Barat, dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Selasa (25/8).
Program kegiatan desa berketahanan sosial diwujudkan melalui pengembangan peran dan fungsi penyuluh sosial masyarakat (Pensosmas) dalam menjalankan Proses KIE, sekaligus menjadi agen perubahan masyarakat, penyuluh sosial transformatif, bimbingan sosial, dan penguatan kelembagaan lokal.
Sinergi kerja sama dengan seluruh unit Kemensos, serta kerja sama lintas kementerian/lembaga sangat dibutuhkan dalam mengoptimalkan terwujudnya tujuan desa berketahanan sosial.
Lanjar, Sekretaris Deputi Bidang Penguatan Inovasi Kemenristek/Brin menyampaikan, sinergi ini diharapkan bisa mendorong program desa berketahanan sosial memanfaatkan inovasi dan tehnologi yang dihadirkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat untuk meningkatkan kualitas produk, nilai produk, dan pengetahuan masyarakat yang sesuai wilayah dan kebutuhan di daerah tersebut.
Dari kerja sama tersebut, Syahabuddin mengharapkan dua hal. Sinergi program/kegiatan yang bisa membantu meningkatkan peran dan fungsi penyuluh sosial masyarakat dalam upaya memanfaatkan potensi/sumber dari kearifan lokal masyarakat, sehingga memiliki nilai bagi peningkatan taraf kesejahteraan masyarakat.
“Harapan selanjutnya, antar kementerian/lembaga dapat sinergi dalam membentuk dan memperkuat kelembagaan lokal yang ada di masyarakat, sehingga mampu mengelola potensi/sumber yang ada, meningkatkan kapasitas SDM masyarakat,serta membangun dan memperluas jaringan sosial,” ucapnya.