Rabu 26 Aug 2020 20:20 WIB

Pembangunan Pabrik Gula akan Terintegrasi dengan Lahan Tebu

Perlu ada kemudahan memperoleh bahan baku dalam rangka pembangunan pabrik gula baru.

Red: Nidia Zuraya
Aktivitas Pabrik Gula Bungamayang di Kabupaten Lampung Utara, Lampung.
Foto: Republika/Mursalin Yasland
Aktivitas Pabrik Gula Bungamayang di Kabupaten Lampung Utara, Lampung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian terus mendorong pembangunan pabrik gula baru, yang terintegrasi lahan tebu. Upaya ini guna memenuhi kebutuhan pasar domestik yang semakin meningkat, baik untuk konsumsi langsung maupunbahan baku industri makanan dan minuman.

Pendirian pabrik gula baru itu membutuhkan kebijakan strategis, yang dapat menciptakan iklim investasi yang kondusif di Tanah Air. "Kami fokus memacu pembangunan pabrik-pabrik gula baru yang terintegrasi dengan perkebunan tebu, sehingga dapat beroperasi dengan penuh," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita lewat keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Rabu (26/8).

Baca Juga

Menperin menyampaikan hal itu ketika mengunjungi Pabrik Gula PT Prima Alam Gemilang (PAG) yang berlokasi di Desa Watu-watu, Kecamatan Lantari Jaya, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara.

Agus menjelaskan guna mencapai sasaran tersebut, perlu adanya fasilitas memperoleh bahan baku dalam rangka pembangunan pabrik gula baru maupun perluasan investasi. Hal ini bertujuan untuk menarik minat investasi, meringankan beban biaya investasi yang besar, dan membantu efisiensi operasional pabrik.