Rabu 26 Aug 2020 20:26 WIB

Butuh Delapan Tahun Bagi Ayana Ajak Ibunda ke Masjid

Ayana memutuskan masuk Islam saat duduk di bangku SMA.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Butuh Delapan Tahun Bagi Ayana Ajak Ibunda ke Masjid. Mualaf asal Korea Selatan Ayana Moon.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Butuh Delapan Tahun Bagi Ayana Ajak Ibunda ke Masjid. Mualaf asal Korea Selatan Ayana Moon.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selebgram Muslim asal Korea Selatan, Ayana Jihye Moon, mengunggah momen bahagianya saat akhirnya bisa mengajak ibunda mengunjungi Masjid Seoul. Setelah perjuangan delapan tahun, akhirnya ibunda tercinta mau menginjakkan kaki di rumah ibadah umat Muslim itu.

Kebagiaannya ini dibagikan Ayana melalui akun Instagram pribadinya @xolovelyayana. Ia bahkan mengunggah foto ibunda tercinta yang menggunakan jilbab.

Baca Juga

"Butuh waktu delapan tahun untuk melakukannya, membawa ibuku ke Masjid Seoul. Saya sangat senang dan bersyukur bisa mengajaknya berkeliling masjid. Saya menghargainya memahami agama saya dan mendukung saya. Saya harap, bisa bawa dia lebih sering.. Insya Allah! Dan aku akan merindukan kamu ibu," tulis Ayana di akun Instagram-nya, Selasa (25/8).

Ia juga meminta pengikutnya di Instagram mendoakan agar ibunya bisa menerima Islam. Permintaan itu diaminkan para penggemar di kolom komentar.

Ayana memutuskan menjadi mualaf sejak 2012. Ia mulai tertarik dengan Islam sejak usia tujuh tahun, saat itu ia masih mengenyam pendidikan sekolah dasar (SD).

Kisahnya memeluk Islam memang tidak mudah, apalagi di Korea. Pertama kali ia tertarik dengan Islam adalah karena perang Irak. Saat itu, di Korea banyak orang membicarakan perihal perang Irak dan agamanya. Saat itulah, Ayana mulai tergugah mencari tahu soal perang Irak dan Islam. 

Sejak saat itu ia juga mulai belajar dan mencari tahu soal budaya timur tengah dan tentang Islam. Informasi yang menurutnya sangat langka di negaranya, Korea.

"Informasi itu sangat langka di Korea, bahkan sampai sekarang. Aku membeli buku dan film dokumenter, dan mempelajari segala hal Timur Tengah dan tentang Islam. Jadi aku sudah mempelajari Islam sejak SD, SMP, dan SMA," ujarnya.

Ayana memutuskan masuk Islam saat duduk di bangku SMA. Saat anak-anak di usianya tengah sibuk belajar keras, Ayana justru belajar tentang Islam melalui sebuah komunitas.

"Aku berada di bawah tekanan dan stres secara akademik, tapi setiap kali ke masjid, bertemu saudara Muslim aku merasa damai, aku belajar budaya dan Islam pada mereka," ungkapnya melalui akun Youtubenya.

Selama belajar Islam, Ayana mengaku tidak pernah sekali pun dipaksa masuk Islam. Ayana memutuskan masuk Islam karena keinginannya sendiri.

Setelah masuk Islam, Ayana bahkan jatuh miskin dan tidak memiliki sumber penghasilan. Ia pindah ke Malaysia dan tinggal di sebuah kontrakan yang kecil hingga kemudian diajak pindah ke rumah saudara Muslimnya.

"Kak Farah adalah satu-satunya keluargaku. Saat aku pindah ke Malaysia dan tidak mendapatkan biaya dari keluarga. Jadi aku bekerja untuk menghidupi diriku sendiri, aku tidak bisa terus bergantung pada Kak Farah. Aku hanya tinggal dengannya selama satu tahun," kisah Ayana.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement