REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Anggota Dewan Perwakilam Daerah (DPD) RI, Tamsil Linrung mengatakan kebijakan pemberian subsidi bagi pekerja yang bergaji di bawah Rp.5 juta perlu diapresiasi. Kebijakan ini akan membantu mereka bertahan hidup di masa pandemi Covid-19.
"Tanpa subsidi susah bagi masyarakat bawah untuk dapat bertahan hidup. Termasuk yang saat ini mendapatkan bantuan langsung sebesar 600 ribu rupiah per bulan itu hanya bisa bertahan sepuluh hari saja. Masih harus dipikirkan untuk dua hari sisanya. Ini berat, keadaan kita sungguh sangat berat,” kata Tamsil menjawab pertanyaan Republika.co.id melalui pesan watsapp, Rabu (26/8).
Pemberian subsisi ini, menurut Tamsil, merupakan salah satu upaya meningkatkan daya beli masyarakat, sekaligus langkah yang positif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Karena dengan meningkatnya daya beli masyarakat yang berpenghasilan rendah otomatis belanja konsumsi meningkat.
Soal signifikan atau tidaknya besaran subsidi ini dalam mendorong daya beli, menurut Tamsil, kebijakan ini masih harus diuji dengan seberapa konsisten pemerintah mampu menjaga harga-harga kebutuhan pokok. Bagaimana agar bahan pokok tidak mengalami lonjakan kenaikan seiring dengan adanya subsidi tersebut.
"Kalau tiba-tiba harga justru mengalami kenaikan melampau nilai subsidi yang dikeluarkan pemerintah, hal ini malah bisa berakibat negatif terhadap pertumbuhan,” kata Tamsil. Bahkan, lanjut mantan anggota Banggar DPR periode lalu ini, bisa mendorong terjadinya inflasi dan pertumbuhan yang semakin minus.
Dijelaskannya, biasanya jika ada kebijakan kenaikan gaji maka respon pasar juga mendorong adanya kenaikan harga-harga. Ini akan berimplikasi langsung pada mereka yang berpenghasilan rendah tapi tidak disubsidi, misalnya swasta dan pelaku usaha kecil.